ketika matahari menyapa, mata ini ku buka perlahan dan ku
sadari hari sudah pagi, lalu kulangkahkan kaki untuk pergi ke kamar mandi. Semua
keperluan sekolah sudah ku siapkan tadi malam kupakai baju sekolah lalu
bergegas sarapan pagi dengan sarapan anak kos seperti pada umumnya. Kulihat jam
tangan ditanganku menunjukan waktu masih terasa pagi untuk ke sekolah, namun
aku bergegas untuk
pergi ke sekolah barang kali ada tugas yang masih belum dikerjakan yang masih sempat kudiskusikan dengan teman-teman.
pergi ke sekolah barang kali ada tugas yang masih belum dikerjakan yang masih sempat kudiskusikan dengan teman-teman.
Sesampainya digerbang sekolah, terlihat seorang gadis yang
berdiri menunggu seseorang ditepi sudut. dari jauh kuperhatikan ternyata dia adalah fatimah, gadis mungil
dengan senyum yang manis yang teman
satu kelas denganku. Kurasa dia sedang menunggu santi sahabatnya. Kulangkahkan kaki
ini untuk mendekatinya untuk sekedar basa basi menanyakan hal yang belum pasti
:D. “hay, pagi. Lagi nunggu santi yah ?” tanyaku. “iyah nih he, biasalah dia
suka marah kalau gak ditungguin”jawabnya, mendengar jawabanya aku langsung
pergi berlalu menuju kelas. Entah kenapa jika didekatnya hati ini selalu
menjadi salah tingkah dibuatnya. Apakah aku jatuh cinta denganya aku masih
belum tahu, yang jelas aku suka senyumanya.
Tak terasa waktu sudah menunjukan jam istirahat, aku dan
temanku pergi menuju kantin untuk sekedar ngerumpi sambil makan lengkap dengan
obrolan obrolan layaknya lelaki dewasa. Ali adalah teman paling dekat diantara
kami, dia berbadan gendut yang selalu jadi bahan olokan satu kellas, Daniel
temanku punya badan tinggi kurus plus dengan hidung mancungnya mungkin diantara
kami dia paling ganteng karena dia selalu dekat dengan wanita dikelas. Dan yang
terakhir adalah ardian dia adalah teman paling mesum diantara kita segala hal
yang sedang dibicarakanya selalu ada hal-hal yang menjijikan berbau porno, dia
adalah laki laki tipe playboy mungkin bisa dibilang badboy nya kelas kami,
karena dia selalu keluar masuk ruang BK.
“teng teng teng teng teng” bel masuk berbunyi tanda
pergantian jam pelajaran baru dimulai... ketika hendak kulangkahkan kaki untuk
pergi, ardian menghentikan kam
Ardian: “mau pada kemana sih kalian,kaya orang pengen buang
air besar ajah” ucapnya.
Daniel: “eh kampret udah masuk nih bagian guru tua yang
ngebosenin emang lo mau dikeluarin?”
Ardian: “paling masuk Cuma ngomong bla bla bla dan ngasih
tugas doang terus pergi”
Ali : “emang iyah
juga sih, guru sekarang mah bisa nya Cuma tugas tugas tugas”
Akhirnya kami diam dikantin untuk waaktu yang lama, tiba
tiba hapeku berbunyi, berisi pesan dari silvia teman sekalasku “woyy dimana,
cepetan masuk. Guru tua udah nanyain kalian, mampus lo” dengan tegang gue
bilang ketemen temen kalo guru tua itu masuk dan ngabsen kita. Sebagai seorang
KM aku sadar udah salah lalu aku mengajak mereka buat masuk kelas. Sesampainya diruang
kelas kami Cuma bisa berdiri menungggu dibelakang pintu masuk sambil mengetuk
pintu dan membayangkan omelan si guru inih hufft
“....tok tok tok, asslamualaikum”
Guru: “(membukakan pintu), cepat masuk”
ucapnya
Aku : “makasih pak,
(asik gak dimarahi, ucapku dalam hati), namun begitu kami mau duduk,
Guru : “mau kemana kalian, sinih berdiri didepan, cepat !!!”
bentaknya
Kami : “iyah pak,”
Guru : “darimana kalian, kalian tahu kan ini jam pelajaran
saya dan kalian malah asik asikan pada makan dikantin, itu sama sajah kalian
sangat tidak menghargai saya sebagai guru”
Kami : “..............”
Guru : “kamu lagi KM
gak mengajarkan hal yang sewajarnya, paling tidak kalau kalian mau keluar harusnya bilang dulu, kalian kan
punya mulut”
Aku : “iyah pak, maaf
kami tidak akan mengulanginya lagi”
Guru : “yasudah, duduk kalian.”
Kulihat fatimah melihat ku dengan penuh keanehan, namun apa
daya aku hanya duduk dan diam mndengar pelajaran yang membosankan.
Bel sekolah telah berbunyi tanda waktunya pulang, namun aku
sedikit ada urusan dan akhirnya ku niatkan untuk pulang sore sajah, dan ketika
urusanku sudah selesai, kulihat matahari sudah melambaikan tanganya yang hampir tenggelam dibarat. Aku lalu
bergegas pulang kerumah, namun didepan sekolah, kulihat ada Fatimah dan santi,
dengan heran lalu kuhampiri mereka
Aku : “wah lagi pada ngapain nih asik bener” sambil tertawa
Fatimah : “ ko asik sih, ini motorku banya bocor, mana udah
sore lagi nih” memelas
Santi : “ udah
mah, kamu pulangnya sama aku ajah bareng, itu motor simpan saja disekolah,
besok kita benarkan”
Fatimah : “kayaknya enggak deh,”
Aku “(wah,
kasian juga nih, ini saatnya aku jadi pahlawan hohoho) ehh, boleh ku bantu gak?
Didepan sana ada bengkel, kalo boleh aku dorong ajah sampai sana yah,”
Fatimah : “aduh,
gimana yah jadi gak enak nantinya”
Aku :”emangnya
aku ini siapa gituh?
Fatimah : “siapa ?”
Aku : “ya
temen lah hehehe”
Santi : “ ya udah
yah kalau gitu aku pulang ajah udah sore nih, rumahku kan jauh “
Fatimah : “ iyah san hati-hati”
Tanpa fikir panjang lagi, aku langsung tuntun motornya dan
langsung kudorong sekuat tenaga
Fatimah : “maaf, yah
aku malah ngerepotin kamu nih, mana jauh lagi maaf ya”
Aku : “santai
ajah, udah gak papa masa ada cewe dorong motor sih” ucapku sambil ngos-ngosan tapi pura-pura kaut ajah akumah biar kesanya kayak pria macho
Dengan sekuat tenaga yang tersisa akhirnya aku sampai juga
dibengkel , dengan keringat bercucuran deras aku serasa seperti pria sejati
hahaha. Lalu bilang pada fatimah apakah aku harus menemaninya disini.
Aku : “kamu sama siapa disini? Kalo gak ada siapa-siapa aku
temenin ajah yah,”
Fatima : “makasih yah, udah ngerepotin" sambil mengulurkan sapu tangan putih
aku :"akh gak papa kok,hehe, gak usah repot-repot nanti sapu tanganya malah kotor"
Fatimah :," kalo mau pulang tinggal pulang ajah aku udah telpon paman buat kesini dan dia lagi dijalan”
aku :"akh gak papa kok,hehe, gak usah repot-repot nanti sapu tanganya malah kotor"
Fatimah :," kalo mau pulang tinggal pulang ajah aku udah telpon paman buat kesini dan dia lagi dijalan”
Tak lama kemudian pamanya datang dan langsung melihat
motornya. Karrena merasa gak enak akhirnya aku pulang ajah tanpa pikir
panjang..
Malam harinya ketika udara malam yang dingin menembus raga ini, aku duduk diberanda kosan
sambil memainkan game di gadjetku, lalu tiba tiba ada pemberitahuan pesan dari
nomor yang tidak dikenal “maksasih, udah ngerepotin kamu”, dalam fikir aku tahu
bahwa itu adalah fatimah namun aku membalasnya sekan akan aku tidak tahu,
karena memang tidak ada nama kontkanya “wah,siapa nih kok bilang makasih ?”
jawabku. Lalu muncul pesan lagi “iyah, ini aku fatimah he”. Dan waktu kami
melanjutkan chatingan kami semalaman.
Tak terasa waktu terus berlalu, banyak hal yang kami lewati
bersama sama baik dikelas maupun diorganisasi sekolah bahkan banyak teman kami
menyangka bahwa kami sudah jadian atau pacaran, sayangnya aku belum berani
mengungkapkan perasaan ini padanya.. dan
lewat kabar burung dari teman wanita perempuan dikelas ku, katanya fatimah
mencintai aku dan berharap aku menyatakan perasaanku padanya.
Suatu hari aku dan teman-temanku sedang asik berbicara
dikantin lalu tiba-tiba Daniel berbicara padaku bahwasanya aku harus segera
mengutarakan perasaanku padanya, karena ada dengar dengar ada senior yang sedng
mendekati fatimah.
Daniel : “kayaknya lo harus cepat cepat nembak dia, soalnya
gue denger denger ada kakak kelas yang sedang ngedekatin fatimah, ya, kalau lo
kalah lo bakal nyesel
Aku : “Cinta gak
sebercanda itu kawan, kalo bisa udah gue
lakuin sejak dulu, sayangnya gue gak seberani hero didalam ceritanya”
Ali : “kebanyakan
buang waktu, udah sikat ajah nanti dimakan orang lain, masa mau PDKT an terus
terusan sih?
Aku : “itulah maksudku, hal teirndah dalam cinta adalah saat
pendekatan masih belum ada rasa sakit
didalamnya”
Daniel : “ yah elah, gitu ajah ampe segitu susahnya sih
tinggal ngomong ajah. Sekalinya susah kan bisa lewat hape bro”
Aku : “iyah iyah
bakal ku lakukan yang terbaik kalian lihat ajah nanti”
Daniel : “besok pelajaran olahraga lo tembak ajah dia
dilapangan, gimna?” kalo lo berani gue bakal teraktir kalian dikantin, berani
gak ?
Ali : “ setuju lah”
Aku : “ ahh, gila gak mau ahh malu maluin ajah nantinya..
Daniel : “gak berani ? hahahah
Aku : “ okeh gue pikirin lagi deh”
Kammi terbawa kedalam obrolan yang agak serius, untungnya
gak ada ardian, kalo ada, obrolanya bakal beda cerita nih.. dan tak terasa
waktu pun sudah sore dan saatnya untuk pulang...
Malam dingin
menyelimuti hatiku yang entah bagaimana rasanya, bintang terlihat
berkelip-kelip dan rembulan tersenyum seakan berkata bahwa aku akan baik-baik
sajah... suara angin malam berdengung menghembuskan kesepian jiwa, melukis sepi
diujung waktu, terlintas dalam benaku apa yang diucapkan daniel “kalo susah
bilang, kan ada hape” kemudian aku merasa bahwa aku harus mengungkapkan
perasaanku padanya segera . kuambil hape disaku lalu ku paketkan nelpon murah
kesesama, begitu ku ketuk nomor fatimah
betapa ragunya hati ini, aku memikirkan sesuatu yang tak menyenangkan akan
terjadi.. lalu ku tutup sajah hapeku, sejenak ku lihat bokep bintang
dilangit, dan aku merasa kuat lagi, tanpa pikir panjang aku langsung ambil lagi
hapeku dan ku tekan nomor fatimah... tak lama kemudian sayup sayup suara indah
perempuan terdengar “hallo” “hallo” “hallo” aku kaget bahwa aku ternyata benar
benar telah menelpon fatimah.
Fatimah : “hallo, abdullrahman yah ?
Aku : “iyah nih fat,”
Fatimah : “kok tumben nelpon malam malam yah ?”
Aku : “hmm, iyah
nih gak ada apa apa kok Cuma mau bicara ajah”
Fatimah “ouhh, mau bicara apa emangnya ?
Aku : aku mau
bicara sebenernnya............”
Fatimah : ‘apa?’’
Aku : “entah kenapa,
kalau aku didekat kamu aku merasa selalu gugup namun disisi lain aku merasa
nyaman ada disisimu, harusnya rasa ini gak ada, dan harusnya aku tidak
menceritakan hal ini sebelumnya, namun apa boleh buat, rasa ini selalu
bersembunyi didalam hati dan terus menghantuiku, entah rasa apa ini, namun aku
rasa aku mencintaimu fatimah”
Fatimah “............................................”
Aku : “............*(tegang
sambil mengeluarkan air mata)
Fatimah :... “ (suara terrisak isak”)
Aku : “maaf,
mungkin perkataanku telah membuatmu sedih namun apa boleh buat aku mencintaimu”
Fatimah : “sebelumnya
aku minta maaf, jika aku pernah berbuat salah padamu man, aku juga menghargai
rasa cintamu dan semua waktu yang telah kita lewati bersama , namun saat ini
aku tidak bisa berbicara apa-apa”
Aku : “ iyah, tidak apa apa,,, aku juga tahu hal ini akan
sulit, harusnya rasa ini tak pernah ada, namun itulah cinta, datang tak tentu
arah dan hinggap dimana sajah kapan sajah dan pada siapa saja.
Fatimah : “ iyah, aku hargai rasa mu man, tapi maaf aku
sudah mengantuk aku mau istirahat dulu”
Aku :” ouh, iyah
maaf sudah meminta waktu istirahat mu”
Setelah telpon tertutup, hati ini terasa seperti damai,
ketidak beranian sudah berubah menjadi kepastian bahwa aku sudah mengutarakan
cintaku, mungkin dia butuh waktu untuk menjawabnya. Dan perlahan, kantuk
menghampiriku, aku pun tertidur membawa mimpi yang masih belum pasti dapat ku
genggam dan ku ambil.
Suara kicauan burung membangunkanku dari mimpi mimpi indahku
dalam cerita hayalan yang entah apa dan siapa, mata inni terbuka perlahan, ku
bergegas untuk pergi kesekolah karena ku tak punya waktu tuk bersantai hari
ini,,,
Setibanya disekolah aku langsung masuk kedalam kelas,
diujung sana ku lihat fatimah diam dengan kesendirian, ouhh betapa salahnya
aku, harusnya tidak ku ungkapkan perasaanku semalam. Aku merasa bersalah, kami
saling diam disekolah. Dan entah kenapa setiap berpapasan denganya, aku bahkan
tak berani melihatnya, dan mungkin diapun sama seperti yang kurasakan mungkin,
Hari-hari terus berjalan dan berlalu, masih belum kuterima
jawaban apapun darinya, bahkan akupun segan tuk menghubungnya lagi. Ketika ku
terdiam dengan seribu lamunan, tiba-tiba Daniel menghampiriku,
Daniel : “udah jangan ngelamun disini, lo ikut gue ada
sesuatu yang harus kita bicarakan”
Aku : “hahaha,
bicara apa sih ah, (sambil bangun dan beranjak pergi ketempat sepi”
Hati lalu bertanya tanya karena Daniel bukanlah tipe orang
yang serius, namun saat ini sepertinya dia serius sekali. Dan setibanya
ditempat sepi yang mana hanya ada kami berdua disana, dengan membelakangiku Daniel
bercerita
Daniel : “gue, merasa
gue adalah sahabat yang bodoh buat mu,harusnya kuberi tahu kamu sebelumnya,
tapi semuanya sudah terlambat”
Aku : “maksudnya
gimana, gue kurang faham apa yang kita bicarakan”
Daniel :” harusnya
gue bilang dari dulu kalau lo harus nyatain cinta lo ke dia”
Aku :”ouh, soal
itu, sebenernya kalau boleh jujur gue
udah tembak dia beberapa hari yang lalu, sayangnya masih belum ada kepastian
jawaban, yah walaupun begitu gue merasa lega paling tidk dia udah tahu perasaan
ini”
Daniel : “ itulah masalahnya, maaf gue baru bisa bilang
sekarang kalo fatimah udah ditembak sama kakak kelas, saingan loe tepat sehari
sebelum loe nembak dia, gue harap sih
gue bukan orang pertama yang memberi tahu lo”
Aku :’’ hahahahaha”
Daniel : “kenapa lo
malah ketawa ?
Aku : “ jujur gue
gak kaget ngedenger ini semua, gue yang
salah , harusnya gue gak akan mengungkapkan perasaan ini, mungkin itu sebabnya
dia diam, dia bingung karena ada dua cinta yang menghampirinya sekaligus”
Daniel : “ sekarang apa yang harus lo lakuin “
Aku :” gak ada yang
harus dilakukan, semua akan tetap berjalan seperti biasanya.... mungkin pulang
dan menangisinya akan lebih baik”
Daniel :” ini adalah bagian dari konsekuensi cinta”
Aku : “ jujur,
hati ini sakit tapi tak ada yang harus disalahkan dalam kisah ini, menerima apa
yang sudah terjadi adalah hal yang bijak yang gak semua orang bisa lakukan’’
Pembicaraan yang terkesan berat itu, akhirnya diakhiri
dengan dibunyikanya bel pulang sekolah, aku langkahkan kaki untuk pulang, dan
bercerita dengan dinding kamar yang akan setia mendengarkanku berceritta..
cinta memang indah, namun sakit saat kau tidak bisa menerima sesuatu dan manis ketika kau memahaminya, namun cinta
adalah anugrah dari tuhan, takan pernah ada rasa sakit didalamnya, setiap hari
aku selalu berharap selalu tuk bisa menarik sesuatu yang sudah berlalu, namun
sekuat aku berusaha, sekuat itu juga tuhan punya cerita
‘’waktu mungkin bisa memberikanmu cinta yang tak terhingga,
sayangnya setakterhingga apapun itu, waktu punya batas akhir, kadang itulah
hidup, kita harus memahami situasi karena awan pun pernah mengeluarkan hujan
bahkan saat matahari bersinar cerah, namun percayalah, tuhan selalu punya cerita
yang bahkan lebih indah dari mimpi setiap hambanya”
Labels:
cerpen
Thanks for reading Tersenyumlah sebelum Menangis (cerpen). Please share...!
0 Komentar untuk "Tersenyumlah sebelum Menangis (cerpen)"