Pengembara Gila yang mencari sesuatu atas nama Cinta

Motivasi Menulis

Ketika cinta tak harus memiliki (Cerpen)



Pagi itu sangat sejuk, burung bernyanyi berkicauan dibawah langit biru nan cerah, udara segar sangat terasa menusuk jiwa. Disisi lain, Abdull seorang anak muda yang sedang kasmaran baru terbangun dari tidurnya, ia kemudian menyiapkan semua keperluan sekolah nya lekas mandi lalu sarapan. Ia
lalu berangkat sekolah menggunakan sepeda tua yang mulai usang dan agak berkarat, karena memang abdull tidak sekaya teman-teman sekolahnya yang pergi menggunakan motor atau kadang ada yang diantar naik mobil oleh orang tuanya. Namun, ketidak punyaan itu tidak menyulutkan semangat abdull untuk belajar dan mengejar cinta Aisyah.

Aisyah adalah perempuan manis baik hati dan tentunya pintar jadi wajar saja jika abdull menyukainya, sayangnya amat banyak juga yang mencintai aisyah. Kadang abdull selalu minder dengan sainganya untuk mendapatkan aisyah, terutama dari segi wajah abdull gak ganteng ganteng amat.

Hari itu abdul melihat aisyah berjalan dengan kakak kelasnya yang mungkin juga dia mencintainya, seketika hati abdull merasa sakit bagai teriris pisau dapur yang tumpul. Namun abdull berpura pura tegar menghadapi semua itu, walau kadang emosi tak terbendung lagi.namun apa daya punguk hanya bisa merindukan sang bulan.

Singkat cerita abdull mengirim pesan SMS pada aisyah, “Assalamualaikum” kirim abdull, dan tak lama handphone abdull berbunyi tanda pesan masuk “walaikum salam” isi pesan dari aisyah awalnya percakapan abdull dan aisyah berjalan lancar sebagaimana mestinya, namun tak berapa lama abdull menerima pesan masuk dari nomor yang tak diketahui, “Hehhhh” isi pesan yang membuat abdull bingung, namun abdull tak ambil fikir, ia langsung saja membalasnya dengan singkat “maaf siapa yah?” tulisnya. Tak lama kemudian dia membalas “kamu gak usah deketin aisyah lo gak menghargai gue” isi pesan itu, awalnyya abdull kaget membaca pesan tersebut, namun akhirnya abdul tahu kalau itu adalah deden pacar aisyah, dengan santai abdull menjawab “hak, anda apa hingga melarang saya menghubunginya ?” ketik abdull dalam pesanya.  Karena tak kunjunng dibalas akhirnya abdull memberanikan diri untuk menelponya dan terjadilah percakapan yang agak memanas diantara abdull dan deden;
Abdull : “ salam, hallo deden yah ?”
Deden: “iyah, apa hah ? loe itu gak sopan banget” dengan suara meninggi
Abdull: “loh kenapa sih kamu, saya gak sopanya sebelah mana ?jelaskan !” dengan agak emosi
Deden : “heh, asal loe tahu ajah yah, aisyah itu pacar gue, dan apa hak loe SMS dia, dan gue juga                       benci liat loe deket sama dia disekolah, loe sama jah gak ngehargaiin gue, ?”
Abdull : “ouh, sadarlah kawan, kamu sudah dibutakan akan cinta, kamu mencaciku atas nama cinta,                    aku juga gak nyalahin kamu, wajar kamu cemburu akan cinta” jawab abdull dengan lembut
Deden : “pokoknya masalah ini harus diselesaikan secara jantan” dengan suaara agak marah
Abdull : “jantan gimana maksudnya ? berkelahi? Apa bedanya kita sama ayam
Deden :”gue gak mau tahu dasar anjing lo?”
Abdull : “ kalo boleh jujur, gue juga suka sama dia dan loe juga suka sama dia, kita sama-sama cinta                  sama dia, dipertandingan ini kamu menang telah mendapatkan cinta dan raganya, yah aku                    memang salah, namun gak sedikitpun niat gue buat merebut dia”
Deden : “gue minta loe jauhin dia mulai saat ini”
Abdull :”tanpa loe minta, gue juga ngerti kok”

Dan akhirnya percakapan yang teramat teggang itu dimenangkan oleh deden dengan kesimpulan kalau abdull tidak bolleh mendekati aisyah. Hari-haripun berlalu tak sedikitpun waktu yang terlewati oleh abdull, semua orang tahu kalau hati abdull pasti terluka saat itu, bahkan sejak hari itu, abdull tak pernah memandang wajah aisyah, yang bahkan dari jauh pun abdull masih tak berani, karena memang janji adalah janji yang harus tetap ditepatinya.
Bahkan, ketika hari-hari yang terlewati sudah amat berlalupun abdull masih bungkam dan memilih mengubur kepahitan cinta yang dialaminya sendiri bersama sepi, yang mungkin suatu hari nanti abdull akan mati terbunuh rindunya pada aisyah, munafik memang namun itulah arti sebuah pengorbanan, cinta tak harus bersama tak harus sejalan karena abdull yakin ketika sang kekasih bahagia, hatinyapun akan bahagia walaupun dengan cara yang amat menyakitkan.

Percalah aku tak  sekuat itu
Percayalah aku tak sehebat itu
Dan percayalah aku tak setangguh itu

Karena selalu ada hati yang miris dibalik orang humoris


Daftar isi   Puisi Cerpen
Labels: cerpen

Thanks for reading Ketika cinta tak harus memiliki (Cerpen). Please share...!

0 Komentar untuk "Ketika cinta tak harus memiliki (Cerpen)"

Bahagia Gak Harus Sama Dia

  Catatan Ke-1 Ciamis pagi itu terlihat mendung. ketika kutatap langit, awan-awan terlihat berwarna hitam pucat. Jalanan kota dipenuhi ken...

Back To Top