Ciamis pagi itu terlihat mendung. ketika kutatap langit, awan-awan terlihat berwarna hitam pucat. Jalanan kota dipenuhi kendaraan dari berbagai arah. Satu hal yang pasti, jalan menuju kampusku tertutup banyak mimpi dan ambisi dari orang-orang melankolis.
MISTERI
KOSAN TUA
Oleh :
Roman Wijaya
Aku
adalah seseorang yang suka mencerna sesuatu berdasarkan akal sehat dan logika,
bagiku segala hal yang ada dalam dimensi manusia pastilah bisa dijelaskan dan
tercerna oleh nalar sebulat mungkin. Prinsip itu sudah aku tanamkan dalam
diriku sejak lama. aku ingat ketika itu umurku masih dibawah usia 10 tahun,
dimana aku sering tinggal sendiri di rumah, karena tak jarang orang tuaku pergi
ke suatu acara tanpa mengajaku sehingga mereka lebih sering menitipkanku ke
rumah bibi yang kebetulan berada di samping rumahku. Hanya saja aku lebih
memilih diam sendiri di rumahku. Berbeda dengan anak seusiaku, banyak dari
mereka yang bahkan untuk kencing saja harus ditemani ibunya. Sering kali aku
mendengar suara aneh baik itu dari dapur, gerasi atau kamar depan yang sangat
jarang dipakai. Jujur aku tidak pernah takut pada hal-hal berbau gaib khususnya
dunia perhantuan, pernah suatu malam pamanku datang dari kota dan berencana
main ke rumah. Tetibanya di rumah pamanku langsung tidur karena kelelahan.
Diapun tidur di kamar depan dimana tepat dipinggir ranjang terdapat jendela
yang menghadap ke pekarangan rumah. Tepat di tengah malam kami dikagetkan oleh
teriakan paman kami yang tengah tertidur, wajahnya pucat, tubuhya bergetar dan tatapanya
menghadap ke luar jendela dengan gorden yang sedikit terbuka. Kami menenangkan
paman dengan memberinya segelas air putih dan mengajaknya ke ruang tamu. Dan
entah kenapa pada malam itu paman tidak ingin membicarakan apapun sehingga kami
mengira ia kelelahan karena perjalananya.
Keesokan
harinya pamanku bercerita bahwa tadi malam ketika dia tertidur, gordenya
bergerak-gerak seperti terkena angin, ia berpikir bahwa jendelanya tidak
terkunci dengan rapat sehigga paman menyikapkan gordenya dan betapa terkejutnya
ia ketika melihat mahluk halus berbentuk pocong berdiri di pekarangan rumah
tepat di dekat jendela, sontak hal tersebut membuat kami kaget. Bukan sekali
dua kali, karena pernah ada beberapa tamu ketika tidur di kamar depan selalu
saja mendapat gangguan dalam tidurnya. Dalam benak seorang bocah ingusan aku
selalu bertanya-tanya akan hal tersebut “bagaimana bisa ?” “mungkinkah ?”
karena sampai saat ini aku pernah beberapa kali tidur di kamar depan sendirian
dan tak pernah ada hal aneh yang mengganggu, begitupun dengan orang tuaku.
Sehingga pada saat itu aku hanya bisa menyimpulkan bahwa hal tersebut hanyalah
sebuah halusinasi karena badan merasa kelelahan.
Tepat
pada hari ini ketika umurku berusia kurang lebih 17 tahun, aku mulai meragukan
prinsipku sendiri. Saat ini aku dan temanku bernama andri sedang duduk di ruang
tamu ibu kostku. di atas meja terdapat 2 gelas teh hangat dan beberapa keping
biskuit yang disuguhkan. Dalam hati dan kepalaku terngiang-ngiang banyak sekali
pertanyaan yang masih belum bisa terjawab. Sehingga dengan datangnya kami ke
rumah ibu kost lebih tepatnya adalah untuk mencari jawaban tentang pertanyaan
tersebut. Singkatnya aku dan temanku baru sebulan ngekost di kosan bu iin, hanya
saja kosan kami tidak menyatu dengan ibu kost adapun jaraknya sekitar 300 meter
dari tempat kami sekarang. Telah lebih dari sebulan kami menempati kosan
tersebut, tempatnya terletak di jalan kecil dekat belokan yang di pinggirnya
terdapat selokan agak lebar. Di depanyapun ada pohon jambu biji yang cukup
rimbun dan berbuah banyak. Beberapa hari ketika kami awal tinggal disitu tidak
ada hal aneh yang terjadi. Namun setelah seminggu secara perlahan hal-hal aneh
mulai terjadi. Kosanya adalah rumah kecil berbentuk leter L yang mana di bagian
depan ada 2 kamar yang bersampingan yang langsung menghadap ruang tamu dan
untuk toiletnya ada di samping belakang ruang tamu, ada sedikit lorong yang
harus dilewati ketika ingin pergi ke toilet. Adapun aku dan andri hanya mampu
menyewa satu kamar, yaitu kamar depan. Saat itu pada malam hari kami pernah
keluar kosan untuk mencari makan malam sekitar pukul 8 dan kembali lagi pada
pukul 10 malam. Waktu itu ketika kami pulang, kosanya terlihat gelap karena
lampunya mati namun beberapa rumah yang kami lihat tampak terlihat terang. Aku
kemudian mengecek KWH di samping rumah dan ternyata menunjukan tanda off, aku
tidak tahu apakah daya listrik yang tidak kuat atau ada orang iseng yang
mematikanya. Anehnya setelah malam itu, setiap kami keluar malam entah untuk
mencari makan ataupun udara segar, ketika kami pulang kosanya selalu dalam
keadaan gelap dan penyebabnya selalu sama yaitu KWH yang selalu menunjukan
tanda off. Aku selalu berpikir bahwa di kosan itu hanya kami berdua dan keperluan
listrikpun tidak terlalu berat semisal alat penanak nasi, dan beberapa colokan
listrik untuk hape, laptop dan sudah pasti beberapa lampu yang menyala.
sehingga kurang masuk akal apabila listrik mati karena kekurangan daya. Dan hal
yang membuat aku aneh adalah kenapa listrik di kosan selalu mati setiap kami
keluar kosan pada malam hari. Pernah beberapa malam kami tidak keluar kosan dan
hasilnya listrik tetap menyala seperti biasanya. Sehingga pada saat itu aku
berpikir bahwa kemungkinan listrik mati disebabkan orang iseng yang dengan
sengaja mematikan KWH. Ketika temanku pulang aku tinggal sendirian di kosan,
agar tidak keluar di malam hari akupun berinisiatif untuk makan di sore hari
dan membeli beberapa cemilan untuk waktu malam. Saat malam tiba semuanya normal
dan tak lama akupun menerima telpon dari kawan lama sehingga kami asik
mengobrol malam itu, tanpa sadar akupun berteleponan sambil jalan keluar rumah.
Setelah beberapa menit bertelepon akhirnya aku mengakhiri telepon. Dan ketika
aku membalikan badanku ke dapen kosan, aku melihat listrik di kosanku mati.
Sudah tidak masuk akal lagi jika ada seseorang yang dengan sengaja mematikanya
sedangkan aku sudah jelas-jelas ada di depan kosan yang dengan mudahnya dapat
melihat orang yang lewat, dan jika masalahnya adalah sikring lampu, hal
tersebut kurang masuk akal, jika ada sesuatu yang konslet juga kurang masuk
akal juga. Dan hal tersebut adalah salah satu pertanyaan yang masih belum bisa
ku jawab.
Jarak
kosanku ke sekolah adalah 1 kilometer, dan setiap pagi aku berangkat di jemput
oleh teman sekelasku, sedangkan andri juga dijemput oleh teman sekelasnya.
Terkadang sesekali aku berangkat agak pagi untuk berjalan kaki dan menghirup
udara segar. Ketika aku melewati rumah ibu kost aku melihat sepeda tua usang
yang sudah jarang terpakai selalu terpajang di samping rumahnya. Sepulang
sekolah aku main ke rumah ibu kost dan untuk menanyakan sepeda tersebut. Ibu
kost pun menjawab bahwa sepeda tersebut punya suaminya dan karena suaminya
sudah membeli sepeda ontel yang baru maka sepeda yang lamapun disimpan dan
sudah tidak terawat lagi. Pada akhirnya ibu kost memberiku isyarat jika ingin
menggunakan sepeda tersebut maka tinggal ambil saja. Setelah itu aku sering
pergi ke sekolah dengan menggunakan sepeda ontel yang antik dan sudah ku
bersihkan dan ku rawat sehingga tampak lebih segar dan enak digunakan. Suatu
ketika di hari minggu aku bersama beberapa temanku bermain jauh menggunakan
sepeda tersebut dan ketika hendak pulang ke kosan tak lama hujan turun dengan
lebat, akupun pulang dengan hujan-hujanan. Sampai di kosan aku basah kuyup dan
sepeda ontelku tampak begitu kotor karena beberapa kali melewati kubangan dan
tanah merah yang licin. Aku bergegas mandi lalu ganti baju. Awalnya aku hendak
mencuci sepada ontelku namun karena sudah mandi dan waktu sudah mulai petang
akhirnya aku hanya memasukan sepeda ontel tersebut kedalam gerasi kecil di
samping kosan dan akupun menelpon teman sekelasku untuk menjemputku esok pagi
ketika berangkat sekolah.
Paginya
teman sekelasku datang menjemputku, aku bergegas memakai sepatu dan beberapa
saat sebelum berangkat aku melihat sekilas sepeda ontelku di gerasi dan betapa
terkejutnya aku ketika melihatnya. Aku berdiri mematung dengan wajah
terheran-heran seakan tak percaya dengan apa yang aku lihat. Betapa aku tidak
terkejut ketika kulihat sepeda ontelku begitu bersih dan kinclong, tidak ada
sedikitpun bekas tanah merah di kedua banya, bahkan besi dan banya seperti di
olesi minyak semir karena tampak licin dan memukau. Bahkan jejak ban ketika aku
memasukan sepedanya kemarin sore tidak terlihat sedikitpun. Dengan cepat aku
memanggil andri sambil setengah teriak. Tak lama kemudian andri dan temanku
mendekat. Aku menanyakan kepada andri apakah dia yang membersihkan sepeda
ontelku kemarin malam. Dan jawaban yang aku dengar adalah “tidak”. Karena sudah
jelas sekali kemarin malam hujan, sedangkan sepeda ontelku yang kotor ada di
dalam gerasi, aku ingin bertanya orang gila mana yang diam-diam menyusup
kedalam gerasi orang untuk membersihkan sepeda tua ketika hujan sedang turun
dengan deras-derasnya. Sepanjang pelajaran di sekolah otaku bertanya-tanya
dengan hebat. “Kenapa ?” “Bagaimana ?” “Kenapa ?” “Bagaimana ?” aku selalu berusaha
membuat hipotesis atas kejadian tersebut. Apakah mungkin besi sepeda tersebut
terbuat dari bahan khusus ?. bagaimana bisa sangat bersih, sedangkan aku sudah
mencucinya berulangkali dan tidak sebersih itu. Apakah kemarin sore hujan yang
turun adalah cairan pembersih sepeda?. Dan dugaan yang sangat gila dariku
adalah, “apakah kemarin aku tidak kemana-mana ? dan jalan-jalan tersebut hanya
halusinasi ?. aku malah tertawa geli ketika membuat dugaan tersebut. Ketika
pulang sekolah aku dan temanku berhenti di rumah ibu kost dan dengan sangat
kebetulan disana ada bapak kost yang sedang duduk di beranda rumahnya. Akupun
memberikan pertanyaan yang sama kepada andri seperti tadi pagi, dan jawaban
bapak kostpun sama pula dengan andri “Tidak”.
Sesampainya
di kosan akupun kembali melihat sepeda ontelku seperti pagi hari. Ku ambil
sepeda itu ke depan kosan. Aku lihat dengan teliti secara rinci. Dan benar saja
bahwa sepeda itu memang benar-benar bersih, bahkan aku oles-oles bagian
bagianya dengan tanganku bahwa sepeda tersebut memang di olesi minyak semir.
Hanya saja aku masih belum bisa sedikitpun menjelaskanya kenapa hal tersebut
bisa terjadi. Dengan langkah kecil nan perlahan aku berjalan menuju gerasi.
Dalamnya tampak gelap dan lembab. Mungkinkah di dalam sana ada makhluk tak
kasat mata yang membersihkan sepeda ontelku ?. bulu kuduku merinding dengan
hebat. Di tengah lamunanku di dalam hati aku bergurau dengan diriku sendiri,
“kalau makhluk gaib itu bisa kutangkap pasti akan aku wawancarai hahaha”. Dan
hal tersebut adalah pertanyaan kedua yang tidak bisa ku jawab saat ini.
Ketika
usai sekolah aku dan andri sering mengikuti ekstra kulikuler. Sehingga kami
pulang ke kosan selalu sore hari. Hal yang aneh lagi-lagi terjadi. Di dalam
kamar ketika aku sedang tiduran, aku melihat beberapa helai rambut berwarna
putih atau bisa di sebut uban yang panjannya sekitar 20 cm. Aku dan andri
membicarakan hal tersebut bagaimana bisa ada uban di dalam kamar ini sedangkan
kamar tertutup dengan rapat. Aku dan andri saling menatap dengan dalam dan
penuh heran. Apakah mungkin ibunya ibu kosan datang kesini ke kamar kami
menggunakan kunci cadangan dan selagi kami pergi si nenek tua itu
bersenang-senang di kamar kami memainkan game GTA atau Harvestmom di leptop ku
? hahaha aku tertawa kecil. Setelah hari itu, ada beberapa hari dimana ketika
kami pulang sore ke kosan, tampak selalu ada beberapa helai rambut putih, entah
itu di pojok kamar, di atas kasur atau di depan pintu kamar seolah-olah
menyambut kedatangan kami. Setiap kami melihatnya rambut tersebut selalu kami
ambil lalu dibuang ke samping kosan. Bagaimana hal itu bisa terjadi
berulang-ulang ? karena tidak mungkin kami mencari nenek-nenek di sekitaran
kosan untuk ditanyai satu persatu dari mereka, dimana itu merupakan tindakan
konyol dan membuang-buang waktu. Dan lagi-lagi hal tersebut membuat bulu
kudukku berdiri dan membuat sekujur tubuhku merinding hebat. Dan hal tersebut
adalah pertanyaan ketiga yang belum bisa aku jawab.
Pernah
suatu hari aku penasaran dengan bagian belakang kosanku, akupun pergi ke
belakang kosanku dan melewati selokan yang cukup membahayakan. Disana aku
melihat karung berwarna putih berada di sudut tembok. Dengan perlahan dan penuh
tanya aku berjalan mendekati karung tersebut yang sepertinya terisi penuh.
Dengan hati-hati aku membuka karung tersebut dan ketika ku buka karungnya, rasa
penasaranku malah bertambah berkali-kali lipat. Bagaimana tidak, sedangkan
dalam karung tersebut yang aku lihat adalah tumpukan-tumpukan rambut seperti
potongan-potongan rambut yang setelah di cukur. Tapi kenapa harus sekarung ?
dan kenapa ada di belakang kosan ini ?. rasa penasaranku berkecamuk dan
menggebu-gebu karena dari setiap hal aneh ini belum satupun ada jawabanya.
Pada
suatu malam yang cukup kelam, diamana cuaca agak sedikit mendung dan turun
hujan kecil, aku dan andri memutuskan untuk tidur lebih awal yaitu sekitar
pukul 9 malam. Karena badan kam terasa lemas dan merasa kelelahan setelah
seharian beraktifitas di sekolah, ditambah lagi cuacanya hujan membuat kami
mengantuk hingga akhirnya tertidur dengan lelap. Sayangnya malam itu aku mimpi
aneh, aku bermimpi seperti di kejar sesuatu yang sangat menyeramkan. Hingga
akhirnya aku terbangun karena mimpi tersebut. Aku bertanya-tanya tentang apa
yang terjadi. Keadaan kamar sangat gelap karena lampu selalu dimatikan ketika
kami tidur. Aku mencoba menenangkan diriku dengan tetap berpikir positi dan
serileks mungkin. Akupun kembali mencoba untuk tidur. Waktu terus berdetak
namun kantuku tak kurung juga datang. Cuaca hujan diluar hujan dan kamar dalam
keadaan gelap. Aku mencoba meraih hapeku dan ketika kunyalakan jam menunjukan
pukul 2 pagi. Akupun kembali mencoba tidur, dan sesuatu hal yang tidak ingin
aku ceritakan terjadi. Dibalik suara hujan aku mendengar sesuatu yang mengetuk-ngetuk
dinding. Arah suaranya dari depan kamar atau lebih tepatnya di ruang tamu.
Awalnya aku kira itu adalah tikus yang sedang berkelahi atau mungkin kodok yang
sedang meloncat-loncat. Akupun berusaha untuk menghiraukan suara tersebut namun
tetap saja tidak bisa. Sudah setengah jam lebih suara itu terdengar bahkan
suaranya semakin terdengar tat kala hujan di luar sudah mulai reda. Aku yang
merinding dan sedikit ketakutan ingin sekali bangun dari tidur lalu menerjang
pintu dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Namun niat tersebut hanyalah ada
dipikiranku, karena badanku terasa berat untuk bangun dan lagi bulu kudukku
sudah berdiri tegak dan merinding. Aku berusaha membangunkan andri yang
tertidur lelap, namun tak kunjung juga bangun dan aku urungkan niatku untuk
membangunkanya. Tak lama kemudian aku tertidur dengan lelapnya.
Pagi
harinya ketika aku bangun cuaca diluar sangat cerah, sembari memikirkan apa
yang terjadi semalam aku mencoba mengumpulkan tenaga dan beranjak pergi ke
kamar mandi. Dan ketika aku membuka pintu kamar, aku kembali terkejut bahkan
hampir terjatuh karena saking kagetnya. Saat itu tepat di depan kamarku, aku
melihat sekitar enam lantai keramik di ruang tengah telah amblas ke dalam.
Lantainya bolong seolah-olah terlihat seperti kuburan kecil yang siap untuk di
tempati. Suara apa tadi malam ? penggali kubur yang sedang latihan menggali kah
? zombi yang berloncatan kah ? ataukah karena semalam hujan dan membuat lapisan
tanah dibawah kosanku lumer ? apapun itu yang jelas hal tersebut membuatku
beberapa kali dalam hati membuatku
beristigfar. Akupun membangunkan andri degan paksa dan tampak dia juga kaget
seperti apa yang aku rasakan. Hih bahkan di pagi hari saja aku sudah dibuat
merinding. Siang harinya aku ke rumah ibu kost, dan di depanya ada bapak kost
sehingga akupun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan bapak kost
menyuruhku untuk tetap tenang dan tidak menganggapi hal tersebut terlalu
berlebihan. Beliaupun berjanji akan pergi menengok kosan kami nanti sore.
Malamnya
bapak kosan datang dengan membawa beberapa batang dupa berwarna merah, aku
perhatikan dari dalam kosan beliau menyalakan dupa tersebut dibawah pohon jambu
sambil mengucap beberapa doa yang entah doa apa akupun tidak bisa mendengarnya.
Setelah menyalakan dupa dan membaca doa, bapak kost langsung pergi tanpa masuk
ke kosan. Tentu hal tersebut bukan membuatku merasa aman, malah menambah
segudang pertanyaan yang semakin menumpuk di pikiranku.
Dan
disinilah aku dan andri sekarang, ada di rumah ibu kost untuk menanyakan
beberapa hal yang sangat sulit untuk di jelaskan. Tak lama kemudian bapak dan
ibu kost datang dan duduk bersama kami. Aku dan andri pun menceritakan semua
yang terjadi dari semua kejadian yang telah kami alami. Baik ibu kost ataupun
bapak kost tidak memberikan kami jawaban yang memuaskan. Beliau hanya
menjelaskan bahwa dahulu kosan tersebut di sewa oleh seorang tukang cukur yang
kemudian sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal di kosan tersebut.
Aku
mencari beberpa narasumber yang sekiranya tahu tentang kosan tersebut, baik
dari tetangga, ibu-ibu penjual sayur, dan beberapa anak muda yang ada di
sekitar kosan tersebut, dan jawabanya hampir sama dengan bapak dan ibu kost,
hanya saja ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa penghuni kosan sebelumnya
yang merupakan tukang cukur tersebut meninggal karena bunuh diri. Aku bingung
karena entah mana pernyataan-pernyataan yang berisi kebenaran.
Ada
banyak sekali pertanyaan yang sampai sekarang tidak bisa ku jawab. Pada
akhirnya aku dan andri memutuskan untuk keluar dari kosan tersebut dan mencari
kosan yang baru untuk tempat tinggal kami.
Dan perlahan aku mulai mengakui bahwa eksistensi makhluk gaib itu memang
ada dan nyata.
Selesai.......
Misteri Kosan Tua
MISTERI
KOSAN TUA
Oleh :
Roman Wijaya
Aku
adalah seseorang yang suka mencerna sesuatu berdasarkan akal sehat dan logika,
bagiku segala hal yang ada dalam dimensi manusia pastilah bisa dijelaskan dan
tercerna oleh nalar sebulat mungkin. Prinsip itu sudah aku tanamkan dalam
diriku sejak lama. aku ingat ketika itu umurku masih dibawah usia 10 tahun,
dimana aku sering tinggal sendiri di rumah, karena tak jarang orang tuaku pergi
ke suatu acara tanpa mengajaku sehingga mereka lebih sering menitipkanku ke
rumah bibi yang kebetulan berada di samping rumahku. Hanya saja aku lebih
memilih diam sendiri di rumahku. Berbeda dengan anak seusiaku, banyak dari
mereka yang bahkan untuk kencing saja harus ditemani ibunya. Sering kali aku
mendengar suara aneh baik itu dari dapur, gerasi atau kamar depan yang sangat
jarang dipakai. Jujur aku tidak pernah takut pada hal-hal berbau gaib khususnya
dunia perhantuan, pernah suatu malam pamanku datang dari kota dan berencana
main ke rumah. Tetibanya di rumah pamanku langsung tidur karena kelelahan.
Diapun tidur di kamar depan dimana tepat dipinggir ranjang terdapat jendela
yang menghadap ke pekarangan rumah. Tepat di tengah malam kami dikagetkan oleh
teriakan paman kami yang tengah tertidur, wajahnya pucat, tubuhya bergetar dan tatapanya
menghadap ke luar jendela dengan gorden yang sedikit terbuka. Kami menenangkan
paman dengan memberinya segelas air putih dan mengajaknya ke ruang tamu. Dan
entah kenapa pada malam itu paman tidak ingin membicarakan apapun sehingga kami
mengira ia kelelahan karena perjalananya.
Keesokan
harinya pamanku bercerita bahwa tadi malam ketika dia tertidur, gordenya
bergerak-gerak seperti terkena angin, ia berpikir bahwa jendelanya tidak
terkunci dengan rapat sehigga paman menyikapkan gordenya dan betapa terkejutnya
ia ketika melihat mahluk halus berbentuk pocong berdiri di pekarangan rumah
tepat di dekat jendela, sontak hal tersebut membuat kami kaget. Bukan sekali
dua kali, karena pernah ada beberapa tamu ketika tidur di kamar depan selalu
saja mendapat gangguan dalam tidurnya. Dalam benak seorang bocah ingusan aku
selalu bertanya-tanya akan hal tersebut “bagaimana bisa ?” “mungkinkah ?”
karena sampai saat ini aku pernah beberapa kali tidur di kamar depan sendirian
dan tak pernah ada hal aneh yang mengganggu, begitupun dengan orang tuaku.
Sehingga pada saat itu aku hanya bisa menyimpulkan bahwa hal tersebut hanyalah
sebuah halusinasi karena badan merasa kelelahan.
Tepat
pada hari ini ketika umurku berusia kurang lebih 17 tahun, aku mulai meragukan
prinsipku sendiri. Saat ini aku dan temanku bernama andri sedang duduk di ruang
tamu ibu kostku. di atas meja terdapat 2 gelas teh hangat dan beberapa keping
biskuit yang disuguhkan. Dalam hati dan kepalaku terngiang-ngiang banyak sekali
pertanyaan yang masih belum bisa terjawab. Sehingga dengan datangnya kami ke
rumah ibu kost lebih tepatnya adalah untuk mencari jawaban tentang pertanyaan
tersebut. Singkatnya aku dan temanku baru sebulan ngekost di kosan bu iin, hanya
saja kosan kami tidak menyatu dengan ibu kost adapun jaraknya sekitar 300 meter
dari tempat kami sekarang. Telah lebih dari sebulan kami menempati kosan
tersebut, tempatnya terletak di jalan kecil dekat belokan yang di pinggirnya
terdapat selokan agak lebar. Di depanyapun ada pohon jambu biji yang cukup
rimbun dan berbuah banyak. Beberapa hari ketika kami awal tinggal disitu tidak
ada hal aneh yang terjadi. Namun setelah seminggu secara perlahan hal-hal aneh
mulai terjadi. Kosanya adalah rumah kecil berbentuk leter L yang mana di bagian
depan ada 2 kamar yang bersampingan yang langsung menghadap ruang tamu dan
untuk toiletnya ada di samping belakang ruang tamu, ada sedikit lorong yang
harus dilewati ketika ingin pergi ke toilet. Adapun aku dan andri hanya mampu
menyewa satu kamar, yaitu kamar depan. Saat itu pada malam hari kami pernah
keluar kosan untuk mencari makan malam sekitar pukul 8 dan kembali lagi pada
pukul 10 malam. Waktu itu ketika kami pulang, kosanya terlihat gelap karena
lampunya mati namun beberapa rumah yang kami lihat tampak terlihat terang. Aku
kemudian mengecek KWH di samping rumah dan ternyata menunjukan tanda off, aku
tidak tahu apakah daya listrik yang tidak kuat atau ada orang iseng yang
mematikanya. Anehnya setelah malam itu, setiap kami keluar malam entah untuk
mencari makan ataupun udara segar, ketika kami pulang kosanya selalu dalam
keadaan gelap dan penyebabnya selalu sama yaitu KWH yang selalu menunjukan
tanda off. Aku selalu berpikir bahwa di kosan itu hanya kami berdua dan keperluan
listrikpun tidak terlalu berat semisal alat penanak nasi, dan beberapa colokan
listrik untuk hape, laptop dan sudah pasti beberapa lampu yang menyala.
sehingga kurang masuk akal apabila listrik mati karena kekurangan daya. Dan hal
yang membuat aku aneh adalah kenapa listrik di kosan selalu mati setiap kami
keluar kosan pada malam hari. Pernah beberapa malam kami tidak keluar kosan dan
hasilnya listrik tetap menyala seperti biasanya. Sehingga pada saat itu aku
berpikir bahwa kemungkinan listrik mati disebabkan orang iseng yang dengan
sengaja mematikan KWH. Ketika temanku pulang aku tinggal sendirian di kosan,
agar tidak keluar di malam hari akupun berinisiatif untuk makan di sore hari
dan membeli beberapa cemilan untuk waktu malam. Saat malam tiba semuanya normal
dan tak lama akupun menerima telpon dari kawan lama sehingga kami asik
mengobrol malam itu, tanpa sadar akupun berteleponan sambil jalan keluar rumah.
Setelah beberapa menit bertelepon akhirnya aku mengakhiri telepon. Dan ketika
aku membalikan badanku ke dapen kosan, aku melihat listrik di kosanku mati.
Sudah tidak masuk akal lagi jika ada seseorang yang dengan sengaja mematikanya
sedangkan aku sudah jelas-jelas ada di depan kosan yang dengan mudahnya dapat
melihat orang yang lewat, dan jika masalahnya adalah sikring lampu, hal
tersebut kurang masuk akal, jika ada sesuatu yang konslet juga kurang masuk
akal juga. Dan hal tersebut adalah salah satu pertanyaan yang masih belum bisa
ku jawab.
Jarak
kosanku ke sekolah adalah 1 kilometer, dan setiap pagi aku berangkat di jemput
oleh teman sekelasku, sedangkan andri juga dijemput oleh teman sekelasnya.
Terkadang sesekali aku berangkat agak pagi untuk berjalan kaki dan menghirup
udara segar. Ketika aku melewati rumah ibu kost aku melihat sepeda tua usang
yang sudah jarang terpakai selalu terpajang di samping rumahnya. Sepulang
sekolah aku main ke rumah ibu kost dan untuk menanyakan sepeda tersebut. Ibu
kost pun menjawab bahwa sepeda tersebut punya suaminya dan karena suaminya
sudah membeli sepeda ontel yang baru maka sepeda yang lamapun disimpan dan
sudah tidak terawat lagi. Pada akhirnya ibu kost memberiku isyarat jika ingin
menggunakan sepeda tersebut maka tinggal ambil saja. Setelah itu aku sering
pergi ke sekolah dengan menggunakan sepeda ontel yang antik dan sudah ku
bersihkan dan ku rawat sehingga tampak lebih segar dan enak digunakan. Suatu
ketika di hari minggu aku bersama beberapa temanku bermain jauh menggunakan
sepeda tersebut dan ketika hendak pulang ke kosan tak lama hujan turun dengan
lebat, akupun pulang dengan hujan-hujanan. Sampai di kosan aku basah kuyup dan
sepeda ontelku tampak begitu kotor karena beberapa kali melewati kubangan dan
tanah merah yang licin. Aku bergegas mandi lalu ganti baju. Awalnya aku hendak
mencuci sepada ontelku namun karena sudah mandi dan waktu sudah mulai petang
akhirnya aku hanya memasukan sepeda ontel tersebut kedalam gerasi kecil di
samping kosan dan akupun menelpon teman sekelasku untuk menjemputku esok pagi
ketika berangkat sekolah.
Paginya
teman sekelasku datang menjemputku, aku bergegas memakai sepatu dan beberapa
saat sebelum berangkat aku melihat sekilas sepeda ontelku di gerasi dan betapa
terkejutnya aku ketika melihatnya. Aku berdiri mematung dengan wajah
terheran-heran seakan tak percaya dengan apa yang aku lihat. Betapa aku tidak
terkejut ketika kulihat sepeda ontelku begitu bersih dan kinclong, tidak ada
sedikitpun bekas tanah merah di kedua banya, bahkan besi dan banya seperti di
olesi minyak semir karena tampak licin dan memukau. Bahkan jejak ban ketika aku
memasukan sepedanya kemarin sore tidak terlihat sedikitpun. Dengan cepat aku
memanggil andri sambil setengah teriak. Tak lama kemudian andri dan temanku
mendekat. Aku menanyakan kepada andri apakah dia yang membersihkan sepeda
ontelku kemarin malam. Dan jawaban yang aku dengar adalah “tidak”. Karena sudah
jelas sekali kemarin malam hujan, sedangkan sepeda ontelku yang kotor ada di
dalam gerasi, aku ingin bertanya orang gila mana yang diam-diam menyusup
kedalam gerasi orang untuk membersihkan sepeda tua ketika hujan sedang turun
dengan deras-derasnya. Sepanjang pelajaran di sekolah otaku bertanya-tanya
dengan hebat. “Kenapa ?” “Bagaimana ?” “Kenapa ?” “Bagaimana ?” aku selalu berusaha
membuat hipotesis atas kejadian tersebut. Apakah mungkin besi sepeda tersebut
terbuat dari bahan khusus ?. bagaimana bisa sangat bersih, sedangkan aku sudah
mencucinya berulangkali dan tidak sebersih itu. Apakah kemarin sore hujan yang
turun adalah cairan pembersih sepeda?. Dan dugaan yang sangat gila dariku
adalah, “apakah kemarin aku tidak kemana-mana ? dan jalan-jalan tersebut hanya
halusinasi ?. aku malah tertawa geli ketika membuat dugaan tersebut. Ketika
pulang sekolah aku dan temanku berhenti di rumah ibu kost dan dengan sangat
kebetulan disana ada bapak kost yang sedang duduk di beranda rumahnya. Akupun
memberikan pertanyaan yang sama kepada andri seperti tadi pagi, dan jawaban
bapak kostpun sama pula dengan andri “Tidak”.
Sesampainya
di kosan akupun kembali melihat sepeda ontelku seperti pagi hari. Ku ambil
sepeda itu ke depan kosan. Aku lihat dengan teliti secara rinci. Dan benar saja
bahwa sepeda itu memang benar-benar bersih, bahkan aku oles-oles bagian
bagianya dengan tanganku bahwa sepeda tersebut memang di olesi minyak semir.
Hanya saja aku masih belum bisa sedikitpun menjelaskanya kenapa hal tersebut
bisa terjadi. Dengan langkah kecil nan perlahan aku berjalan menuju gerasi.
Dalamnya tampak gelap dan lembab. Mungkinkah di dalam sana ada makhluk tak
kasat mata yang membersihkan sepeda ontelku ?. bulu kuduku merinding dengan
hebat. Di tengah lamunanku di dalam hati aku bergurau dengan diriku sendiri,
“kalau makhluk gaib itu bisa kutangkap pasti akan aku wawancarai hahaha”. Dan
hal tersebut adalah pertanyaan kedua yang tidak bisa ku jawab saat ini.
Ketika
usai sekolah aku dan andri sering mengikuti ekstra kulikuler. Sehingga kami
pulang ke kosan selalu sore hari. Hal yang aneh lagi-lagi terjadi. Di dalam
kamar ketika aku sedang tiduran, aku melihat beberapa helai rambut berwarna
putih atau bisa di sebut uban yang panjannya sekitar 20 cm. Aku dan andri
membicarakan hal tersebut bagaimana bisa ada uban di dalam kamar ini sedangkan
kamar tertutup dengan rapat. Aku dan andri saling menatap dengan dalam dan
penuh heran. Apakah mungkin ibunya ibu kosan datang kesini ke kamar kami
menggunakan kunci cadangan dan selagi kami pergi si nenek tua itu
bersenang-senang di kamar kami memainkan game GTA atau Harvestmom di leptop ku
? hahaha aku tertawa kecil. Setelah hari itu, ada beberapa hari dimana ketika
kami pulang sore ke kosan, tampak selalu ada beberapa helai rambut putih, entah
itu di pojok kamar, di atas kasur atau di depan pintu kamar seolah-olah
menyambut kedatangan kami. Setiap kami melihatnya rambut tersebut selalu kami
ambil lalu dibuang ke samping kosan. Bagaimana hal itu bisa terjadi
berulang-ulang ? karena tidak mungkin kami mencari nenek-nenek di sekitaran
kosan untuk ditanyai satu persatu dari mereka, dimana itu merupakan tindakan
konyol dan membuang-buang waktu. Dan lagi-lagi hal tersebut membuat bulu
kudukku berdiri dan membuat sekujur tubuhku merinding hebat. Dan hal tersebut
adalah pertanyaan ketiga yang belum bisa aku jawab.
Pernah
suatu hari aku penasaran dengan bagian belakang kosanku, akupun pergi ke
belakang kosanku dan melewati selokan yang cukup membahayakan. Disana aku
melihat karung berwarna putih berada di sudut tembok. Dengan perlahan dan penuh
tanya aku berjalan mendekati karung tersebut yang sepertinya terisi penuh.
Dengan hati-hati aku membuka karung tersebut dan ketika ku buka karungnya, rasa
penasaranku malah bertambah berkali-kali lipat. Bagaimana tidak, sedangkan
dalam karung tersebut yang aku lihat adalah tumpukan-tumpukan rambut seperti
potongan-potongan rambut yang setelah di cukur. Tapi kenapa harus sekarung ?
dan kenapa ada di belakang kosan ini ?. rasa penasaranku berkecamuk dan
menggebu-gebu karena dari setiap hal aneh ini belum satupun ada jawabanya.
Pada
suatu malam yang cukup kelam, diamana cuaca agak sedikit mendung dan turun
hujan kecil, aku dan andri memutuskan untuk tidur lebih awal yaitu sekitar
pukul 9 malam. Karena badan kam terasa lemas dan merasa kelelahan setelah
seharian beraktifitas di sekolah, ditambah lagi cuacanya hujan membuat kami
mengantuk hingga akhirnya tertidur dengan lelap. Sayangnya malam itu aku mimpi
aneh, aku bermimpi seperti di kejar sesuatu yang sangat menyeramkan. Hingga
akhirnya aku terbangun karena mimpi tersebut. Aku bertanya-tanya tentang apa
yang terjadi. Keadaan kamar sangat gelap karena lampu selalu dimatikan ketika
kami tidur. Aku mencoba menenangkan diriku dengan tetap berpikir positi dan
serileks mungkin. Akupun kembali mencoba untuk tidur. Waktu terus berdetak
namun kantuku tak kurung juga datang. Cuaca hujan diluar hujan dan kamar dalam
keadaan gelap. Aku mencoba meraih hapeku dan ketika kunyalakan jam menunjukan
pukul 2 pagi. Akupun kembali mencoba tidur, dan sesuatu hal yang tidak ingin
aku ceritakan terjadi. Dibalik suara hujan aku mendengar sesuatu yang mengetuk-ngetuk
dinding. Arah suaranya dari depan kamar atau lebih tepatnya di ruang tamu.
Awalnya aku kira itu adalah tikus yang sedang berkelahi atau mungkin kodok yang
sedang meloncat-loncat. Akupun berusaha untuk menghiraukan suara tersebut namun
tetap saja tidak bisa. Sudah setengah jam lebih suara itu terdengar bahkan
suaranya semakin terdengar tat kala hujan di luar sudah mulai reda. Aku yang
merinding dan sedikit ketakutan ingin sekali bangun dari tidur lalu menerjang
pintu dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Namun niat tersebut hanyalah ada
dipikiranku, karena badanku terasa berat untuk bangun dan lagi bulu kudukku
sudah berdiri tegak dan merinding. Aku berusaha membangunkan andri yang
tertidur lelap, namun tak kunjung juga bangun dan aku urungkan niatku untuk
membangunkanya. Tak lama kemudian aku tertidur dengan lelapnya.
Pagi
harinya ketika aku bangun cuaca diluar sangat cerah, sembari memikirkan apa
yang terjadi semalam aku mencoba mengumpulkan tenaga dan beranjak pergi ke
kamar mandi. Dan ketika aku membuka pintu kamar, aku kembali terkejut bahkan
hampir terjatuh karena saking kagetnya. Saat itu tepat di depan kamarku, aku
melihat sekitar enam lantai keramik di ruang tengah telah amblas ke dalam.
Lantainya bolong seolah-olah terlihat seperti kuburan kecil yang siap untuk di
tempati. Suara apa tadi malam ? penggali kubur yang sedang latihan menggali kah
? zombi yang berloncatan kah ? ataukah karena semalam hujan dan membuat lapisan
tanah dibawah kosanku lumer ? apapun itu yang jelas hal tersebut membuatku
beberapa kali dalam hati membuatku
beristigfar. Akupun membangunkan andri degan paksa dan tampak dia juga kaget
seperti apa yang aku rasakan. Hih bahkan di pagi hari saja aku sudah dibuat
merinding. Siang harinya aku ke rumah ibu kost, dan di depanya ada bapak kost
sehingga akupun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan bapak kost
menyuruhku untuk tetap tenang dan tidak menganggapi hal tersebut terlalu
berlebihan. Beliaupun berjanji akan pergi menengok kosan kami nanti sore.
Malamnya
bapak kosan datang dengan membawa beberapa batang dupa berwarna merah, aku
perhatikan dari dalam kosan beliau menyalakan dupa tersebut dibawah pohon jambu
sambil mengucap beberapa doa yang entah doa apa akupun tidak bisa mendengarnya.
Setelah menyalakan dupa dan membaca doa, bapak kost langsung pergi tanpa masuk
ke kosan. Tentu hal tersebut bukan membuatku merasa aman, malah menambah
segudang pertanyaan yang semakin menumpuk di pikiranku.
Dan
disinilah aku dan andri sekarang, ada di rumah ibu kost untuk menanyakan
beberapa hal yang sangat sulit untuk di jelaskan. Tak lama kemudian bapak dan
ibu kost datang dan duduk bersama kami. Aku dan andri pun menceritakan semua
yang terjadi dari semua kejadian yang telah kami alami. Baik ibu kost ataupun
bapak kost tidak memberikan kami jawaban yang memuaskan. Beliau hanya
menjelaskan bahwa dahulu kosan tersebut di sewa oleh seorang tukang cukur yang
kemudian sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal di kosan tersebut.
Aku
mencari beberpa narasumber yang sekiranya tahu tentang kosan tersebut, baik
dari tetangga, ibu-ibu penjual sayur, dan beberapa anak muda yang ada di
sekitar kosan tersebut, dan jawabanya hampir sama dengan bapak dan ibu kost,
hanya saja ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa penghuni kosan sebelumnya
yang merupakan tukang cukur tersebut meninggal karena bunuh diri. Aku bingung
karena entah mana pernyataan-pernyataan yang berisi kebenaran.
Ada
banyak sekali pertanyaan yang sampai sekarang tidak bisa ku jawab. Pada
akhirnya aku dan andri memutuskan untuk keluar dari kosan tersebut dan mencari
kosan yang baru untuk tempat tinggal kami.
Dan perlahan aku mulai mengakui bahwa eksistensi makhluk gaib itu memang
ada dan nyata.
Selesai.......
Cinta harus diperjuangkan.
Ditulis oleh kak Royman. Di Kota Banjar
Tragedi diatas Awan
Asslamualaikum, Bissmillahirahmanirahim
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha mengasihani. Saya akan buka halaman ini dengan sebuah ayat ;
ï»َﺃَﻧَّﻪُ ﻫُï»®َ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ï»َﺃَﺑْﻜَï»°ٰ
“Dialah Allah yang menjadikan seorang tertawa dan menangis” (QS. An-Najm: 43).
Terkadang apa yang kita lakukan tidak pernah sesuai dengan apa yang kita harapkan ! Tapi Jangan bersedih, karena disini saya akan memberitahu kepada anda bahwa harapan itu penting.
Doa, secara sederhana mungkin bisa diartikan dengan kata meminta. Memang benar doa itu meminta. Tapi doa juga bisa berarti harapan ! Harapan agar hati selalu dapat cahaya, harapan agar hati tak berputus asa.
Selain berharap memang kita diharuskan juga untuk berusaha agar apa yang kita harapkan dapat terwujud. Disini saya akan menceritakan sebuah kisah yang saya ambik dari sebuah Film lawas tahun 90" bahkan film ini dinobatkan sebagai film terbaik sepanjang masa.
The shawsank Redemption
Film ini mengisahkan seorang pria dewasa bernama andy yang sudah beristri namun dia mendengar bahwa istrinya berselingkuh dengan seorang pemain golf, suatu malam andy bermaksud memergoki sang istri di rumah selingkuhanya bahkan andy berniat membunuh istrinya.
Lantas dia memarkirkan mobilnya dipekarangan rumah pemain golf tersebut dan menunggu mereka keluar, sambil menunggu keluar andy diam di dalam mobil sambil meminun minuman keras dan memegangi pistol sembari mengisi peluru.
Andy mabuk dan menangis, ia sadar tak bisa membunuh istrinya karena dia sangat mencintai istrinya tersebut. Karena bingung akhirnya andy menyalakan mobilnya dan pergi.
Keesokan harinya andy dibawa ke pengadilan atas tuduhan pembunuhan istrinya dan juga kekasih istrinya, andy pun bingung dan mencoba menjelaskan kepada hakim bahwa dia sama sekali tidak membunuhnya.
Namun bukti sangat kuat, polisi menemukan jejak ban mobil andy di depan rumah si pemain golf dan tidak jauh dari situ polisi menemukan botol minuman keras dan sebuah pistol. Belum lagi tes urin yg menyatakan bahwa andy memang sudah meminum alkohol.
Karena tak bisa melawan akhirnya andy di kirim ke penjara terkenal bersama beberapa narapidana lainya.
Di penjara, mereka disambut dengan meriah oleh narapidana lain, bahkan red narapidana yang sudah lama ditahan dipenjara dan teman2 napi yg sudah lama di penjara itu saling memasang taruhan bahwa akan ada anak baru yang mati nanti malam, mereka menunjuk para korban dan red menunjuk andy menurutnya andy akan menangis nanti malam.
"Lihat orang tinggi kurus itu, aku bertaruh dua bungkus rokok dia yg akan menangis" kata red
Ketika malam tiba, semua tahanan membuat kehebohan dengan berteriak teriak makkum penjara itu di huni oleh ratusan sel hal ini tentu membuat napi yang masih baru merasa prustasi dan ketakutan tak lama, seorang napi baru berbadan gendut menangis keras dia minta pulang. Karena mendengar kehebohan akhirnya kapten Headly penjaga penjara berbadan besar yang sadis keluar dan mencoba mendiamkan si gendut namun si gendut tetap menangis dan minta pulang akhirnya kapten headly membuka sel dan mengeluarkan si gendut lalu memukulinya dengan keras. Ke esokan harinya teman2 red berkumpul di meja makan, temanya menagih jatah taruhanya dan merekapun memberikan rokok mereka. Tak jauh dari situ andy mendengar percakapan mereka dan andy bertanya siapa nama pemuda gendut itu. Mereka menjawab tidak tahu karena si gendut itu telah mati karena tidak ada pertolongan !
Sejak saat itu red mulai berfikir bahwa andy bukan sembarang orang, dia tidak takut sama sekali dengan penjara bahkan bertanya pada napi seniorpun dia berani, andy memang sangat pendiam belum lagi dia dijauhi oleh napi lain karena memang dia mengira bahwa andy pembunuh berdarah dingin!
Setelah berbulan bulan andy di penjara tak ada seorangpun yang berbicara denganya ketika semua napi sedang ada di taman dan orang pertama yang andi tanya adalah Red !
Red merasa sangat senang karena red adalah orang pertama yg ditanya oleh andy si orang spesial. Andy meminta bantuan red karena red adalah bisa dibilang tetua di penjara itu red dipenjara seumur hidup karena mencuri dan membunuh dan keahlian red adalah memesan barang dari luar penjara tanpa diketahui penjaga. Andy meminta red untuk mencarikanya palu ukuran kecil. Dengan imbalan 2 slop roko. Mereka setuju namun red mengingakan andy bahwa The sister kelompok homoseks sedang mengincarnya karena andy bisa dibilang tampan..
Brok adalah napi tua berusia 80 tahun dia di penjara seumur hidup karena membunuh namun karena sikapnya yg baik. Dia di angkat menjadi kepala perpustakaan setiap sore dia keliling sel untuk menwarkan buku bacaan dan inilah celah yg digunakan red untuk bertransaksi.
Setelah saat itu andy selalu di tangkap oleh the sister namun andy berhasil kabur walau selalu babak belur.
Malam hari andy jenuh dan dia mengukir nama di dinding penjara dengan palu kecilnya. Keesokan harinya andy meminta pada red untuk mencarikan poster wanita sexy dengan ukuran besar untuk dia tempel di dinding selnya...
Beberapa hari kemudian kepala penjara mengontrol semua sel termasuk sel andy. Terlihat andy sedang membaca kitab suci, kepala penjara masuk dan memeriksa selnya dan tidak ditemukan benda mencurigakan kecuali poster Rita howard si perempuan seksi. Kepala penjarapun meminta kitab suci yg sedang di pegang andy dan bertanya bagian manakah ayat yg kamu sukai
Kurang lebih "...... kitab ini menjadi pelindung untukmu" andy menjawabnya. Kemudian kepala penjara itu pergi dan meletakan kitab suci ke meja andy.
Hari2 berlalu, wajah andy selalu dipenuhi dengan memar karena sering berkelahi dengan the sister yg ingin mencoba memperkosanya.
Sampai pada musim panas, kepala penjara memanggil beberapa napi untuk merenovasi bangunan. Tentu semua napi ingin dipanggil karena bekerja di alam bebas adalah keinginan semua napi namun lagi2 red dan kawan2nya berhasil menyuap penjaga agar mereka yang dipanggil termasuk juga andy..
Mereka akhirnya merenovasi atap gedung, ketika mereka sedang bertugas kapten headly sedang bercerita pada teman2nya karena tuntutan pajak yang kian hari makin membesar mendengar itu andy menghampiri kapten headly sontak semua penjaga kaget dan hampir memukul andy. Kapten headly mencekiknya dan akan mendorong andy dari lantai itu jika dia macam2 namun andy tetap ingin menolong kapten headly agar bebas dari pajak 100% namun dengan syarat agar kerja mereka diperpanjang agar mereka tetap bisa menikmati segarnya udara dan kapten headly harus menyiapkan sepeti anggur bir untuk teman2nya.
Kapten headly pun menyanggupi dan setiap hari mereka menikmati cuaca hangat sambil meminum anggur terkecuali andy dia selalu duduk sambil tersenyum sembari melihat ke langit entahlah..
Hari hari berlalu, ternyata benar bahwa pajak kapten headly tidak dipotong lalu teman2 sipir lainya meminta bantuan kepada andy untuk membuatkan surat agar bebas pajak.
Hal ini terdengar oleh kepala penjara akhirnya kepala penjara memanfaatkan andy lalu kepala penjara mengangkat andy menjadi bagian perpustakaan bersama broks.
Rencana berjalan lancar, dana demi dana terus mengalir ke penjara shawshank berbagai permohonan diajukan namun tetap saja dana masuk ke kantong kepala penjara.
Semua surat menyurat andy memang jenius. Bahkan saking tamaknya, kepala penjara memperkerjakan napi pada proyek2 negara.
Kebusukan kebusukan penjara mulai merajalela. Andy tak menyangka bahwa dirinya akan sejahat ini namun berkat andy penjara menjadi lebih hidup, perpustakaan kusam berubah menjadi perpustakaan modern mewah dilengkapi musik dan beberapa permainan.
Hingga akhirnya andy merasa jenuh dirinya selalu dimanfaatkan dia coba melawan namun setiap kali dia melawan dia selalu dimasukan ke sel pengasingan. Kasus terakhir andy tertangkap sedang berkelahi dengan the sister sang homoseks. Andy di masukan sel pengasingan namun karena andy tidak bisa ditemui hal ini membuat kapten headly marah karena banyak surat2nya yang belum diselesaikan oleh andy karena itu kapten headly menghajar the sisiter bahkan sampai lumpuh tak bisa bicara hem sadis !
Tak lama datanglah serombongan napi baru, dan ada seorang anak muda bernama tomy dia pencuri kelas teri yang sering tertangkap polisi. Orangnya sangat bersemangat dan lucu...
Setelah sekian lama tomy pun masuk tim red cs hadirnya tomy membuat penjara seperti layaknya rumah keluarga yang lengkap. Melihat semangat para napi yang masig muda, andy berindisiatif untuk mengadakan ujian agar nilainya dikirim ke pusat dan mereka mendapat ijazah untuk bekerja akhirnya semua napi muda belajar termasuk tomy, dengan semangat dan harapan bahwa kelak jika dia keluar dia akan menjadi manusia yang lebih baik lagi. Mengingat dia punya seorang istri dan satu anak perempuan hal itu selalu membuatnya sedih,, setelah sekian lama belajar tomy tak dapat memahami pelajaran dan menganggap semua itu hanya lelucon bahwa orang sepertinya takan punya harapan dia memarahi andy dan melempar kertas ujianya ke tong sampah setelah pergi andy memungut kertas tomy lalu ia kirimkan ke pusat bersama hasil ujian napi lain...
Setelah emosinya reda tomy merasa bersalah dan mendatangi red dan menanyakan siapa sebenarnya andy. Red mengatakan bahwa dia adalah bankir yang membunuh istrinya. Seketika tomy kaget, dulu dia pernah di penjara di daerah kecil dia punya teman satu sel yang gila. Suatu hari dia menanyakan kenapa dia masuk penjara? Ternyata polisi menangkapnya saat dia sedang tertawa terbahak bahak. Ketika tomy menanyakan kenapa dia sampai tertawa lebar dia menjawab bahwa dia pernah merampok seorang pemain golf yang sedang bercinta dengan istrinya karena takut ketahuan diapun membunuh mereka berdua namun esoknya ada berita bahwa si bankir itu pelakunya. Alasan itulah yg akhirnya membuat dia gila dan terus tertawa, red yang mendengar hal itu langsung mengatakan kepada andy dan andy pun pergi menemui kepala penjara namun andy malah di masukan ke dalam sel pengasingan karena dianggap merekayasa disisi lain kepala sekolah tidak ingin andy bebas.
Beberapa hari kemudian kepala penjara memanggil tomy ke halaman belakang penjara dia ingin mendengar keterangan langsung dari tomy dan ternyata benar tomy berani bersumpah bahwa dia mengalaminya ! Kepala penjara pun memberi tomy sebatang rokok untuk dihisapnya dan tak lama dari atas gedung kapten headly menembaknya tomy pun mati di tempat. Esoknya tomy masuk koran dengan alasan percobaan melarikan diri. Andy yang mendengar hal itu sangat terpukul dan sedih harapan yang selalu dia harapkan tak kunjung datang...
Hari2 terus berlalu, sampai akhirnya pembebasan bersyarat brok bisa bebas sedangkab red yang sudah puluhan tahun dipenjara tak pernah bebas. .namun brok justru sedih karena dia harus bebas. Dari muda dia sudah ada dipenjara ini, brok mencoba membunuh teman red agar dia bisa di penjara kembali. Namun red CS berhasil menghentikanya. Tak lama brok pun bebas.
Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai pelayan, menurutnya dunia tampak aneh dulu dia punya burung gagak kecil dan dia rawat hingga besar dan ketika bisa terbang brok pun melepaskanya kini brok merindukan burungnya. Hidupnya hampa, tanpa keluarga tanpa teman tanpa saudara. Karena putus asa akhirnya brok menulis surat untuk temanya yang di penjara bahwa jika bebas nanti janganlah berputus asa dan dia meminta maaf telah melukai teman red.
Tak lama brok meninggal gantung diri di kamarnya sebelum mati dia mencoret coret dinding dengan tulisan "Broks was here" broks pernah berada disini bertahun tahun kemudian red selalu ikut pembebasan bersyarat namun tetap gagal dan hal itu yang selalu membuatnya frustasi dan tak percaya bahwa harapan itu benar benar ada !
suatu hari andy dan red berjalan di taman penjara, red marah karena tak pernah bisa bebas padahal dia merasa sudah menjadi orang baik. Lalu andy mengatakan bahwa harapan itu bagus, kau harus tetap menjaganya karena dia akan tetap hidup walaupun kau telah mati !
Andy bercerita pada red bahwa dia sangat mencintai istrinya dia ingat pertama kali melamar istrinya andy diam dan tak bercerita lagi namun red penasaran karena itu andy melanjutkan ceritanya tapi dengan sarat jika dia bebas dia harus datang ketempat itu. Red pun menyetujuinya.
Andy bercerita, dia melamar istrinya disuatu tempat bernama ziwatanejho tempat padang rumput di teksas berjalan ke dekat bukit berpagar batu dan ada pohon oak besar. Dia bercinta dengan istrinya disitu, setelah bercinta dia meletakan sesuatu yang sangat berharga dalam sebuah kotak dan menguburnya diantara batu batuan...
Red sangat penasaran dan terus menanyakan apa isinya namun andy menjawab "untuk tahu isinya kau harus melihatnya sendiri" setelah red bertanya kepada andy apakah dia bisa bebas suatu saat ? Andy menjawab dengan tegas "Mati untuk hidup atau hidup dalam sekarat" suatu kata yang sangat inspirative, para napi umumnya hidup tapi sebenarnya mereka mati ! Karena mereka tidak bebas "percayalah bahwa ada burung yang tidak ditakdirkan untuk dikurung"
Suatu ketika andy bertugas di bagian laundry penjara dia bekerja mencuci semua pakaian napi dan juga para atasan.
Malam itu cuaca mendung, kepala penjara mau pulang namun dia melepas semua jas dan sepatunya untuk dicucikan dan tak lupa menyuruh andy untuk mengirim surat permohonan dana. Andypun memasukan surat itu ke berangkas surat untuk dikirim.
Andy pergi ke dalam sel, dan dia melihat seutas tali yang tadi siang dia pesan dari seorang napi. Red cs mulai sadar kalau kalau andy bunuh diri namun red merasa tidak mungkin karena andy orang yang tak patah semangat...
keesokan harinya putugas memeriksa sel dab mengabsen namun mereka dihebohkan karena andy tak kunjung keluar, penjaga meneriaki andy sambil berjalan menuju selnya dan ternyata andy tidak ada sama sekali. Semua heboh, panik dan bertanya tanya kemana andy. Sampai kepala penjara pun turun tangan ternyata benar andy tidak ada hilang !!! Kepala penjara menyuruh semua penjaga dikerahkan untuk mencari dia tidak mau tahu harus ketemu.
Kepala penjara lalu memanggil red dan menanyainya di sel andy menanyakan kemana andy pergi ! Dia menjawab sama sekali tidak tahu, akhirnya kepala polisi marah dan mengacak ngacak semua yang ada. Dan betapa kagetnya bahwa ada sebuah lubang dibalik foto rita howard si sexy, sebuah lubang yang besar.
Dibalik itu semua, sejak andy memesan palu pada red 20 tahun yang lalu, andy menulis namanya ditembok dan ternyata temboknya mulai rapuh andy mencokelnya setiap malam dan menghalanginya dengan poster sexy sesuatu yang harusnya dilakukan 600 tahun tapi andy melakukanya hanya dalam waktu 20 tahun dengan palu kecil krikil2 tembok yang dicukil andy simpan dalam saku dan mengeluarkanya saat ditaman. ternyata andy menyimpan palu itu didalam kitab suci
Andy merobek tengahnya seukuran dengan palu mungkin itu alasan kenapa ayat yang dia suka adalah "...kitab ini adlah pelindung" keren andy
Dan selama ini andy telah menduplikat semua identitas kepala penjara. Ketika andy bebas dia membawa semua uang milik kepala penjara.. mungkin untuk lebib jelasnya silahkan rekan rekan melihat sendiri filmnya :)
Pesan moralnya sih, jangan pernah putus asa dan teruslah berharap
Sekian dan sampai jumpa
Berharaplah sekalipun itu takan pernah mungkin Terjadi, sebab harapan adalah obat kecewa
Asslamualaikum, Bissmillahirahmanirahim
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha mengasihani. Saya akan buka halaman ini dengan sebuah ayat ;
ï»َﺃَﻧَّﻪُ ﻫُï»®َ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ï»َﺃَﺑْﻜَï»°ٰ
“Dialah Allah yang menjadikan seorang tertawa dan menangis” (QS. An-Najm: 43).
Terkadang apa yang kita lakukan tidak pernah sesuai dengan apa yang kita harapkan ! Tapi Jangan bersedih, karena disini saya akan memberitahu kepada anda bahwa harapan itu penting.
Doa, secara sederhana mungkin bisa diartikan dengan kata meminta. Memang benar doa itu meminta. Tapi doa juga bisa berarti harapan ! Harapan agar hati selalu dapat cahaya, harapan agar hati tak berputus asa.
Selain berharap memang kita diharuskan juga untuk berusaha agar apa yang kita harapkan dapat terwujud. Disini saya akan menceritakan sebuah kisah yang saya ambik dari sebuah Film lawas tahun 90" bahkan film ini dinobatkan sebagai film terbaik sepanjang masa.
The shawsank Redemption
Film ini mengisahkan seorang pria dewasa bernama andy yang sudah beristri namun dia mendengar bahwa istrinya berselingkuh dengan seorang pemain golf, suatu malam andy bermaksud memergoki sang istri di rumah selingkuhanya bahkan andy berniat membunuh istrinya.
Lantas dia memarkirkan mobilnya dipekarangan rumah pemain golf tersebut dan menunggu mereka keluar, sambil menunggu keluar andy diam di dalam mobil sambil meminun minuman keras dan memegangi pistol sembari mengisi peluru.
Andy mabuk dan menangis, ia sadar tak bisa membunuh istrinya karena dia sangat mencintai istrinya tersebut. Karena bingung akhirnya andy menyalakan mobilnya dan pergi.
Keesokan harinya andy dibawa ke pengadilan atas tuduhan pembunuhan istrinya dan juga kekasih istrinya, andy pun bingung dan mencoba menjelaskan kepada hakim bahwa dia sama sekali tidak membunuhnya.
Namun bukti sangat kuat, polisi menemukan jejak ban mobil andy di depan rumah si pemain golf dan tidak jauh dari situ polisi menemukan botol minuman keras dan sebuah pistol. Belum lagi tes urin yg menyatakan bahwa andy memang sudah meminum alkohol.
Karena tak bisa melawan akhirnya andy di kirim ke penjara terkenal bersama beberapa narapidana lainya.
Di penjara, mereka disambut dengan meriah oleh narapidana lain, bahkan red narapidana yang sudah lama ditahan dipenjara dan teman2 napi yg sudah lama di penjara itu saling memasang taruhan bahwa akan ada anak baru yang mati nanti malam, mereka menunjuk para korban dan red menunjuk andy menurutnya andy akan menangis nanti malam.
"Lihat orang tinggi kurus itu, aku bertaruh dua bungkus rokok dia yg akan menangis" kata red
Ketika malam tiba, semua tahanan membuat kehebohan dengan berteriak teriak makkum penjara itu di huni oleh ratusan sel hal ini tentu membuat napi yang masih baru merasa prustasi dan ketakutan tak lama, seorang napi baru berbadan gendut menangis keras dia minta pulang. Karena mendengar kehebohan akhirnya kapten Headly penjaga penjara berbadan besar yang sadis keluar dan mencoba mendiamkan si gendut namun si gendut tetap menangis dan minta pulang akhirnya kapten headly membuka sel dan mengeluarkan si gendut lalu memukulinya dengan keras. Ke esokan harinya teman2 red berkumpul di meja makan, temanya menagih jatah taruhanya dan merekapun memberikan rokok mereka. Tak jauh dari situ andy mendengar percakapan mereka dan andy bertanya siapa nama pemuda gendut itu. Mereka menjawab tidak tahu karena si gendut itu telah mati karena tidak ada pertolongan !
Sejak saat itu red mulai berfikir bahwa andy bukan sembarang orang, dia tidak takut sama sekali dengan penjara bahkan bertanya pada napi seniorpun dia berani, andy memang sangat pendiam belum lagi dia dijauhi oleh napi lain karena memang dia mengira bahwa andy pembunuh berdarah dingin!
Setelah berbulan bulan andy di penjara tak ada seorangpun yang berbicara denganya ketika semua napi sedang ada di taman dan orang pertama yang andi tanya adalah Red !
Red merasa sangat senang karena red adalah orang pertama yg ditanya oleh andy si orang spesial. Andy meminta bantuan red karena red adalah bisa dibilang tetua di penjara itu red dipenjara seumur hidup karena mencuri dan membunuh dan keahlian red adalah memesan barang dari luar penjara tanpa diketahui penjaga. Andy meminta red untuk mencarikanya palu ukuran kecil. Dengan imbalan 2 slop roko. Mereka setuju namun red mengingakan andy bahwa The sister kelompok homoseks sedang mengincarnya karena andy bisa dibilang tampan..
Brok adalah napi tua berusia 80 tahun dia di penjara seumur hidup karena membunuh namun karena sikapnya yg baik. Dia di angkat menjadi kepala perpustakaan setiap sore dia keliling sel untuk menwarkan buku bacaan dan inilah celah yg digunakan red untuk bertransaksi.
Setelah saat itu andy selalu di tangkap oleh the sister namun andy berhasil kabur walau selalu babak belur.
Malam hari andy jenuh dan dia mengukir nama di dinding penjara dengan palu kecilnya. Keesokan harinya andy meminta pada red untuk mencarikan poster wanita sexy dengan ukuran besar untuk dia tempel di dinding selnya...
Beberapa hari kemudian kepala penjara mengontrol semua sel termasuk sel andy. Terlihat andy sedang membaca kitab suci, kepala penjara masuk dan memeriksa selnya dan tidak ditemukan benda mencurigakan kecuali poster Rita howard si perempuan seksi. Kepala penjarapun meminta kitab suci yg sedang di pegang andy dan bertanya bagian manakah ayat yg kamu sukai
Kurang lebih "...... kitab ini menjadi pelindung untukmu" andy menjawabnya. Kemudian kepala penjara itu pergi dan meletakan kitab suci ke meja andy.
Hari2 berlalu, wajah andy selalu dipenuhi dengan memar karena sering berkelahi dengan the sister yg ingin mencoba memperkosanya.
Sampai pada musim panas, kepala penjara memanggil beberapa napi untuk merenovasi bangunan. Tentu semua napi ingin dipanggil karena bekerja di alam bebas adalah keinginan semua napi namun lagi2 red dan kawan2nya berhasil menyuap penjaga agar mereka yang dipanggil termasuk juga andy..
Mereka akhirnya merenovasi atap gedung, ketika mereka sedang bertugas kapten headly sedang bercerita pada teman2nya karena tuntutan pajak yang kian hari makin membesar mendengar itu andy menghampiri kapten headly sontak semua penjaga kaget dan hampir memukul andy. Kapten headly mencekiknya dan akan mendorong andy dari lantai itu jika dia macam2 namun andy tetap ingin menolong kapten headly agar bebas dari pajak 100% namun dengan syarat agar kerja mereka diperpanjang agar mereka tetap bisa menikmati segarnya udara dan kapten headly harus menyiapkan sepeti anggur bir untuk teman2nya.
Kapten headly pun menyanggupi dan setiap hari mereka menikmati cuaca hangat sambil meminum anggur terkecuali andy dia selalu duduk sambil tersenyum sembari melihat ke langit entahlah..
Hari hari berlalu, ternyata benar bahwa pajak kapten headly tidak dipotong lalu teman2 sipir lainya meminta bantuan kepada andy untuk membuatkan surat agar bebas pajak.
Hal ini terdengar oleh kepala penjara akhirnya kepala penjara memanfaatkan andy lalu kepala penjara mengangkat andy menjadi bagian perpustakaan bersama broks.
Rencana berjalan lancar, dana demi dana terus mengalir ke penjara shawshank berbagai permohonan diajukan namun tetap saja dana masuk ke kantong kepala penjara.
Semua surat menyurat andy memang jenius. Bahkan saking tamaknya, kepala penjara memperkerjakan napi pada proyek2 negara.
Kebusukan kebusukan penjara mulai merajalela. Andy tak menyangka bahwa dirinya akan sejahat ini namun berkat andy penjara menjadi lebih hidup, perpustakaan kusam berubah menjadi perpustakaan modern mewah dilengkapi musik dan beberapa permainan.
Hingga akhirnya andy merasa jenuh dirinya selalu dimanfaatkan dia coba melawan namun setiap kali dia melawan dia selalu dimasukan ke sel pengasingan. Kasus terakhir andy tertangkap sedang berkelahi dengan the sister sang homoseks. Andy di masukan sel pengasingan namun karena andy tidak bisa ditemui hal ini membuat kapten headly marah karena banyak surat2nya yang belum diselesaikan oleh andy karena itu kapten headly menghajar the sisiter bahkan sampai lumpuh tak bisa bicara hem sadis !
Tak lama datanglah serombongan napi baru, dan ada seorang anak muda bernama tomy dia pencuri kelas teri yang sering tertangkap polisi. Orangnya sangat bersemangat dan lucu...
Setelah sekian lama tomy pun masuk tim red cs hadirnya tomy membuat penjara seperti layaknya rumah keluarga yang lengkap. Melihat semangat para napi yang masig muda, andy berindisiatif untuk mengadakan ujian agar nilainya dikirim ke pusat dan mereka mendapat ijazah untuk bekerja akhirnya semua napi muda belajar termasuk tomy, dengan semangat dan harapan bahwa kelak jika dia keluar dia akan menjadi manusia yang lebih baik lagi. Mengingat dia punya seorang istri dan satu anak perempuan hal itu selalu membuatnya sedih,, setelah sekian lama belajar tomy tak dapat memahami pelajaran dan menganggap semua itu hanya lelucon bahwa orang sepertinya takan punya harapan dia memarahi andy dan melempar kertas ujianya ke tong sampah setelah pergi andy memungut kertas tomy lalu ia kirimkan ke pusat bersama hasil ujian napi lain...
Setelah emosinya reda tomy merasa bersalah dan mendatangi red dan menanyakan siapa sebenarnya andy. Red mengatakan bahwa dia adalah bankir yang membunuh istrinya. Seketika tomy kaget, dulu dia pernah di penjara di daerah kecil dia punya teman satu sel yang gila. Suatu hari dia menanyakan kenapa dia masuk penjara? Ternyata polisi menangkapnya saat dia sedang tertawa terbahak bahak. Ketika tomy menanyakan kenapa dia sampai tertawa lebar dia menjawab bahwa dia pernah merampok seorang pemain golf yang sedang bercinta dengan istrinya karena takut ketahuan diapun membunuh mereka berdua namun esoknya ada berita bahwa si bankir itu pelakunya. Alasan itulah yg akhirnya membuat dia gila dan terus tertawa, red yang mendengar hal itu langsung mengatakan kepada andy dan andy pun pergi menemui kepala penjara namun andy malah di masukan ke dalam sel pengasingan karena dianggap merekayasa disisi lain kepala sekolah tidak ingin andy bebas.
Beberapa hari kemudian kepala penjara memanggil tomy ke halaman belakang penjara dia ingin mendengar keterangan langsung dari tomy dan ternyata benar tomy berani bersumpah bahwa dia mengalaminya ! Kepala penjara pun memberi tomy sebatang rokok untuk dihisapnya dan tak lama dari atas gedung kapten headly menembaknya tomy pun mati di tempat. Esoknya tomy masuk koran dengan alasan percobaan melarikan diri. Andy yang mendengar hal itu sangat terpukul dan sedih harapan yang selalu dia harapkan tak kunjung datang...
Hari2 terus berlalu, sampai akhirnya pembebasan bersyarat brok bisa bebas sedangkab red yang sudah puluhan tahun dipenjara tak pernah bebas. .namun brok justru sedih karena dia harus bebas. Dari muda dia sudah ada dipenjara ini, brok mencoba membunuh teman red agar dia bisa di penjara kembali. Namun red CS berhasil menghentikanya. Tak lama brok pun bebas.
Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai pelayan, menurutnya dunia tampak aneh dulu dia punya burung gagak kecil dan dia rawat hingga besar dan ketika bisa terbang brok pun melepaskanya kini brok merindukan burungnya. Hidupnya hampa, tanpa keluarga tanpa teman tanpa saudara. Karena putus asa akhirnya brok menulis surat untuk temanya yang di penjara bahwa jika bebas nanti janganlah berputus asa dan dia meminta maaf telah melukai teman red.
Tak lama brok meninggal gantung diri di kamarnya sebelum mati dia mencoret coret dinding dengan tulisan "Broks was here" broks pernah berada disini bertahun tahun kemudian red selalu ikut pembebasan bersyarat namun tetap gagal dan hal itu yang selalu membuatnya frustasi dan tak percaya bahwa harapan itu benar benar ada !
suatu hari andy dan red berjalan di taman penjara, red marah karena tak pernah bisa bebas padahal dia merasa sudah menjadi orang baik. Lalu andy mengatakan bahwa harapan itu bagus, kau harus tetap menjaganya karena dia akan tetap hidup walaupun kau telah mati !
Andy bercerita pada red bahwa dia sangat mencintai istrinya dia ingat pertama kali melamar istrinya andy diam dan tak bercerita lagi namun red penasaran karena itu andy melanjutkan ceritanya tapi dengan sarat jika dia bebas dia harus datang ketempat itu. Red pun menyetujuinya.
Andy bercerita, dia melamar istrinya disuatu tempat bernama ziwatanejho tempat padang rumput di teksas berjalan ke dekat bukit berpagar batu dan ada pohon oak besar. Dia bercinta dengan istrinya disitu, setelah bercinta dia meletakan sesuatu yang sangat berharga dalam sebuah kotak dan menguburnya diantara batu batuan...
Red sangat penasaran dan terus menanyakan apa isinya namun andy menjawab "untuk tahu isinya kau harus melihatnya sendiri" setelah red bertanya kepada andy apakah dia bisa bebas suatu saat ? Andy menjawab dengan tegas "Mati untuk hidup atau hidup dalam sekarat" suatu kata yang sangat inspirative, para napi umumnya hidup tapi sebenarnya mereka mati ! Karena mereka tidak bebas "percayalah bahwa ada burung yang tidak ditakdirkan untuk dikurung"
Suatu ketika andy bertugas di bagian laundry penjara dia bekerja mencuci semua pakaian napi dan juga para atasan.
Malam itu cuaca mendung, kepala penjara mau pulang namun dia melepas semua jas dan sepatunya untuk dicucikan dan tak lupa menyuruh andy untuk mengirim surat permohonan dana. Andypun memasukan surat itu ke berangkas surat untuk dikirim.
Andy pergi ke dalam sel, dan dia melihat seutas tali yang tadi siang dia pesan dari seorang napi. Red cs mulai sadar kalau kalau andy bunuh diri namun red merasa tidak mungkin karena andy orang yang tak patah semangat...
keesokan harinya putugas memeriksa sel dab mengabsen namun mereka dihebohkan karena andy tak kunjung keluar, penjaga meneriaki andy sambil berjalan menuju selnya dan ternyata andy tidak ada sama sekali. Semua heboh, panik dan bertanya tanya kemana andy. Sampai kepala penjara pun turun tangan ternyata benar andy tidak ada hilang !!! Kepala penjara menyuruh semua penjaga dikerahkan untuk mencari dia tidak mau tahu harus ketemu.
Kepala penjara lalu memanggil red dan menanyainya di sel andy menanyakan kemana andy pergi ! Dia menjawab sama sekali tidak tahu, akhirnya kepala polisi marah dan mengacak ngacak semua yang ada. Dan betapa kagetnya bahwa ada sebuah lubang dibalik foto rita howard si sexy, sebuah lubang yang besar.
Dibalik itu semua, sejak andy memesan palu pada red 20 tahun yang lalu, andy menulis namanya ditembok dan ternyata temboknya mulai rapuh andy mencokelnya setiap malam dan menghalanginya dengan poster sexy sesuatu yang harusnya dilakukan 600 tahun tapi andy melakukanya hanya dalam waktu 20 tahun dengan palu kecil krikil2 tembok yang dicukil andy simpan dalam saku dan mengeluarkanya saat ditaman. ternyata andy menyimpan palu itu didalam kitab suci
Andy merobek tengahnya seukuran dengan palu mungkin itu alasan kenapa ayat yang dia suka adalah "...kitab ini adlah pelindung" keren andy
Dan selama ini andy telah menduplikat semua identitas kepala penjara. Ketika andy bebas dia membawa semua uang milik kepala penjara.. mungkin untuk lebib jelasnya silahkan rekan rekan melihat sendiri filmnya :)
Pesan moralnya sih, jangan pernah putus asa dan teruslah berharap
Sekian dan sampai jumpa
Qnet itu Penipuan atau bukan ? baca ini pengalaman pribadi saya
Aku berjalan menelusuri lorong kelas yang sudah mulai sepi tak berpenghuni, dan bergegas sambil melihat jam ditanganku yang menunjukan pukul 5 sore, maklum sebagai murid kelas 2 SMA hari-hariku disekolah selalu disibukan dengan banyaknya kegiatan Extra kulikuler.
kulihat mega di Cakrawala sudah mulai berwarna jingga tanda waktu hampir senja, sedangkan awan ditimur begitu hitam pekat seperti akan adanya hujan deras malam ini, suara angin bergemuruh bersamaan dengan suara gugur yang menggelegar, membuat langkahku semakin ku pacu untuk melaju lebih cepat seiring gemercik air Hujan yang menetes.
saat malam telah tiba, hujan masih turun dengan lebatnya disertai gemerlap petir yang bergemuruh dari tadi sore, dan membuat cuaca dingin yang memaksaku untuk tetap berdiam diri didalam rumah.
kuhabiskan malamku dengan menonton televisi diruang tamu sendirian, karena memang ayah dan ibu sedang pergi menjenguk paman dikota.
seketika aku dikagetkan dengan suara petir yang sangat dahsyat "Dzarrrrrrzzz" dan tak lama lampu dirumahpun mati.
keadaan sangatlah gelap dan tak tahu harus berbuat apa, "wahh sial nih mati lampu, mungkin didapur ada lilin" akupun berjalan menuju dapur diterangi cahaya redup dari sinar hanponku dan berharap menemukan lilin. yah tepat sekali, masih ada lilin, akupun langsung menyalakan lilin itu menggunakan kompor, karena listrik belum juga menyala akhirnya aku pergi menuju kamarku ke lalu membaringkan tubuhku dikasur .
aku diam sejenak melamunkan sesuatu yang entah apa dan kemana arah lamunanku tersebut. sekilas aku ingat dengan buku yang tadi sore kutemukan didepan sekolah, akupun lalu mengambilnya dari dalam tasku,buku itu sedikit basah karena air hujan ya sebuah buku kecil dengan sampul yang bertuliskan Diaryku, dan sudah kuduga bahwa buku itu pasti berisi diary seseorang,
antara gelap dan penasaran aku kemudian duduk dilantai beralaskan tikar dan mendekatkan lilin
supaya aku bisa melihat jelas isi dalam buku itu.
awalnya aku sungkan untuk membaca diari orang lain, namunkan tak ada yang lihat ini.
berbekal rasa ingin tahu akhirnya aku memberanikan diriku untuk melihat isi buku tersebut dan berharap aku bukan satu satunya orang yang membaca isi diari tersebut,,
perlahan ku buka sampul buku itu, dan terlihat dihalaman pertama terpampang gambar yang digambar menggunakan pensil. gambar seorang wanita sedang tersenyum indah diwajahnya, disertai tulisan dengan namanya Firda NurSyiffa, Yogyakarta, 23 juli 1999 “Aku Ingin terbang, namun apadaya sayapku hancur sebelum mataku terbuka”
sebuah kata yang indah menurutku, membuatku penasaran dengan sosok ini, “siapa sih orang ini?" ujarku dalam hati.
dalam penuh tanya akhirnya aku memberanikan untuk membuka halaman kedua buku itu,
untuk menjawab rasa penasaranku, akupun langsung membuka halaman berikutnya dibuku itu
aku lantas berdiri dan menutup jendela yang ternyata dari tadi sore masih terbuka lebar, “hustttttfussss” suara angin kencang terdengar sangat bising ditelingaku, akupun langsung menutup jendelanya dan kembali melanjutkan membaca.
“dasar mengganggu saja,mana mati lampu lagi” aku menggerutu dalam hati, lantas akupun kembali mengambil buku diary itu dan membacanya lagi, aku membacanya dengan sangat menikmati setiap gores kata yang ditulisnya dalam bukunya
seketika air mataku menetes, betapa menyedihkanya catatan anak ini, hari harinya dipenuhi dengan kesendirian. tanpa kehadiran orang tuanya disisinya. dia hidup bersama kakek dan neneknya dirumah yang menurutku mungkin saja rumahnya mewah karena kedua orang tuanya punya bisnis.
aku terlarut larut membaca halaman demi halaman, namun yang menjadi pertanyaanku, kenapa belum ada hal bahagia yang ditulisnya, mungkinkah ini catatan kesedihanya saja? ah entahlah
semua isi diari yang ku baca berisi kesedihan, hari yang sepi, hari yang hampa dan hari yang teramat menyedihkan untuk gadis seumuran 17 tahun itu, mungkin hanya ada beberapa halaman dibukunya yang menceritakan sedikit kisah cintanya pada seorang laki-laki yang masih satu sekolah denganya, namun dia hanya sekedar mengaguminya walaupun aku tahu pasti ada rasa yang tersimpan jauh didalam hatinya.
malam semakin larut, kulihat jam sudah menunjukan pukul 12 malam, dan akupun hampir sampai dihalaman akhir buku tersebut, karena tanggung akhirnya aku melanjutkan untuk membacanya.
.............Bandung, 29 desember 2016..........
aku terkejut saat melihat tanggalnya, iyah karena itu adalah hari kemarin dan malam ini tepat di tanggal 30 desember 2016 dan sekolah libur selama 3 hari kedepan,
“wah kasihan dia, munkgin sekarang dia sedang mencari buku ini untuk menulis kejadianya siang tadi, maafkan aku Firda” aku bergumam dalam hati menyayangkan kenapa bukunya bisa jatuh, namun karena terdorong penasaran, akhirnya aku tetap melanjutkan membacanya
namun hal yang membuatku penasaran adalah siapakah anak ini yang mana sih orangnya aku jadi penasaran, maklum aku tidak tahu banyak tentang murid kelas satu.
aku melihat jam dinding sudah menunjukan pukul 12 lebih 15 menit, sudah cukup larut saking seriusnya aku membaca isi buku ini, akhirnya aku bergegas tidurwalaupun dalam keadaan gelap dan hanya ditemani cahaya lilin ini.
kamis, 02 Januari 2017
dipagi yang cerah ini, aku pergi kesekolah lebih awal dari biasanya berharap bisa sampai disekolah lebih awal untuk dapat secepatnya mengetahui siapa Firda dalam buku ini. dan ku kembalikan buku ini padanya.
selanjutnya, aku tiba disekolah namun aku tidak langsung masuk ke kelas, melainkan aku berdiri didekat gerbang pintu masuk.
aku diam dan sekedar basa basi dengan teman yang kebetulan juga sudah mulai datang seiring matahari semakin meninggi.
sampai bel masuk berbunyipun aku masih belum bisa menemukan siapa yang namanya firda,
lantas akupun masuk kedalam kelas untuk memulai jam pelajaran pertama.
waktu berjalan sangat cepat, dan akhirnya tak terasa sudah pukul 3 sore dan sudah saatnya untuk pulang.
sesampainya dipintu gerbang, aku melihat beberapa murid kelas satu sedang berkumpul disatu sudut sekolah, dengan penuh tanya akhirnya aku mendekatinya untuk sekedar basa basi
“hey, sudah sore kok belum pada pulang?” ujarku menyapa
“iyah kak, kami sedang merencanakan buat besok” jawab salah satu murid
akupun bertanya lagi, “rencana apa memangnya? eskul yah”
“bukan kak, emangnya kakak belum tahu cerita yang sedang hangat?” ucap salah satu murid
“memangnya ada berita apa sih hari ini?” aku bertanya dengan penuh penasaran
“ituh kak, Firda teman kami meninggal, besok kami mau mengucapkan bela sungkawan kerumahnya” beberapa murid terlihat agak menangis
bagaikan tersambar petir disiang bolong, kepalaku mendadak pusing dan badanku mendadak lemas seketika, tepat saat mendengar berita bahwa firda sudah meninggal dunia.
dengan suara lirih, aku bertanya pada mereka “memang apa yang membuatnya meninggal?”
“kemarin saat Pulang dari malam tahun baru, mobil yang dikemudian ayah firda masuk ke jurang dan membuat semua yang ada didalamnya meninggal dunia,” jawab mereka sambil menangis. lalu aku bertanya “terus jenazahnya dimana sekarang apa sudah dikubur?
“sudah kak, tapi keluarganya memilih dikuburkan dikampung halamanya diJogja”
dengan air mata yang tak bisa dibendung lagi, akhirnya aku memalingkan badanku dan berlari menjauhi mereka semua.
disepanjang perjalanan pulang aku menangis tiada henti, sebagai lelaki, tentu menangis adalah satu pantangan namun, hari ini aku menangis sejadi jadinya.
bagaimana aku tidak menangis, seorang gadis yang ku anggap nyata dan masih segar dipikiranku, ternyata dia hanya ilusi bagiku, bahkan melihat wajahnyapun aku belum pernah sama sekali, namun aku merasakan betapa nyatanya dia bagiku, dan betapa terasa kehidupanya dibenaku.
Hingga beberapa hari, aku masih melamun tak menyangka kenapa semua ini bisa terjadi padaku, andai saja hari itu aku tak menemukan buku itu, hidupku pasti tak akan seperti ini.
apapun yang sudah terjadi, memang tak bisa ditarik kembali, karena memang hidup ini tak adil, kita dipaksa untuk terus melaju kedepan tanpa bisa kembali kemasa lalu bahkan walau hanya beberapa menit yang lalu sekalipun.
dan akhirnya setelah fikiranku mulai tenang akhirnya aku memberanikan diri untuk pergi kerumah neneknya firda.sesampainya disana, rumahnya memang besar dan luas, namun terlihat tak ada kehidupan didalamnya bahkan tak ada satupun foto firda didalam rumah itu, dan setelah aku tanyakan, ternyata mereka sudah mencopot semua foto firda didalam rumah itu, berharap agar kerinduan dan kesedihan terhadap firda tak selalu mereka rasakan.
dan dengan berat hati, akhirnya aku pulang, sembari menyerahkan buku catatan milik firda ke neneknya “nek, ini buku milik firda, waktu itu saya pinjam tapi belum dikembalikan” ucapku sambil menahan genangan air mata.
“ouh, iyah sini biar nenek simpan bersama semua barang-barang firda yang lain” ucap sang nenek.
waktu semakin sore, terlihat langit sudah berwarna jingga agak memerah aku bergegas berjalan pulang dan berharap bisa secepatnya melupakan semua kejadian ini, dan sejak saat itu aku percaya bahwa kita harus berhati hati dengan apa yang kita minta pada Tuhan, karena suatu saat nanti Tuhan pasti mengabulkanya. hidup boleh saja sia-sia tapi matilah demi sesuatu yang berharga.
Unknown Senin, Februari 05, 2018 Admin Bandung Indonesia
Dear Diary sebuah cerpen Kesedihan
Aku berjalan menelusuri lorong kelas yang sudah mulai sepi tak berpenghuni, dan bergegas sambil melihat jam ditanganku yang menunjukan pukul 5 sore, maklum sebagai murid kelas 2 SMA hari-hariku disekolah selalu disibukan dengan banyaknya kegiatan Extra kulikuler.
kulihat mega di Cakrawala sudah mulai berwarna jingga tanda waktu hampir senja, sedangkan awan ditimur begitu hitam pekat seperti akan adanya hujan deras malam ini, suara angin bergemuruh bersamaan dengan suara gugur yang menggelegar, membuat langkahku semakin ku pacu untuk melaju lebih cepat seiring gemercik air Hujan yang menetes.
saat malam telah tiba, hujan masih turun dengan lebatnya disertai gemerlap petir yang bergemuruh dari tadi sore, dan membuat cuaca dingin yang memaksaku untuk tetap berdiam diri didalam rumah.
kuhabiskan malamku dengan menonton televisi diruang tamu sendirian, karena memang ayah dan ibu sedang pergi menjenguk paman dikota.
seketika aku dikagetkan dengan suara petir yang sangat dahsyat "Dzarrrrrrzzz" dan tak lama lampu dirumahpun mati.
keadaan sangatlah gelap dan tak tahu harus berbuat apa, "wahh sial nih mati lampu, mungkin didapur ada lilin" akupun berjalan menuju dapur diterangi cahaya redup dari sinar hanponku dan berharap menemukan lilin. yah tepat sekali, masih ada lilin, akupun langsung menyalakan lilin itu menggunakan kompor, karena listrik belum juga menyala akhirnya aku pergi menuju kamarku ke lalu membaringkan tubuhku dikasur .
aku diam sejenak melamunkan sesuatu yang entah apa dan kemana arah lamunanku tersebut. sekilas aku ingat dengan buku yang tadi sore kutemukan didepan sekolah, akupun lalu mengambilnya dari dalam tasku,buku itu sedikit basah karena air hujan ya sebuah buku kecil dengan sampul yang bertuliskan Diaryku, dan sudah kuduga bahwa buku itu pasti berisi diary seseorang,
antara gelap dan penasaran aku kemudian duduk dilantai beralaskan tikar dan mendekatkan lilin
supaya aku bisa melihat jelas isi dalam buku itu.
awalnya aku sungkan untuk membaca diari orang lain, namunkan tak ada yang lihat ini.
berbekal rasa ingin tahu akhirnya aku memberanikan diriku untuk melihat isi buku tersebut dan berharap aku bukan satu satunya orang yang membaca isi diari tersebut,,
perlahan ku buka sampul buku itu, dan terlihat dihalaman pertama terpampang gambar yang digambar menggunakan pensil. gambar seorang wanita sedang tersenyum indah diwajahnya, disertai tulisan dengan namanya Firda NurSyiffa, Yogyakarta, 23 juli 1999 “Aku Ingin terbang, namun apadaya sayapku hancur sebelum mataku terbuka”
sebuah kata yang indah menurutku, membuatku penasaran dengan sosok ini, “siapa sih orang ini?" ujarku dalam hati.
dalam penuh tanya akhirnya aku memberanikan untuk membuka halaman kedua buku itu,
untuk menjawab rasa penasaranku, akupun langsung membuka halaman berikutnya dibuku itu
aku lantas berdiri dan menutup jendela yang ternyata dari tadi sore masih terbuka lebar, “hustttttfussss” suara angin kencang terdengar sangat bising ditelingaku, akupun langsung menutup jendelanya dan kembali melanjutkan membaca.
“dasar mengganggu saja,mana mati lampu lagi” aku menggerutu dalam hati, lantas akupun kembali mengambil buku diary itu dan membacanya lagi, aku membacanya dengan sangat menikmati setiap gores kata yang ditulisnya dalam bukunya
seketika air mataku menetes, betapa menyedihkanya catatan anak ini, hari harinya dipenuhi dengan kesendirian. tanpa kehadiran orang tuanya disisinya. dia hidup bersama kakek dan neneknya dirumah yang menurutku mungkin saja rumahnya mewah karena kedua orang tuanya punya bisnis.
aku terlarut larut membaca halaman demi halaman, namun yang menjadi pertanyaanku, kenapa belum ada hal bahagia yang ditulisnya, mungkinkah ini catatan kesedihanya saja? ah entahlah
semua isi diari yang ku baca berisi kesedihan, hari yang sepi, hari yang hampa dan hari yang teramat menyedihkan untuk gadis seumuran 17 tahun itu, mungkin hanya ada beberapa halaman dibukunya yang menceritakan sedikit kisah cintanya pada seorang laki-laki yang masih satu sekolah denganya, namun dia hanya sekedar mengaguminya walaupun aku tahu pasti ada rasa yang tersimpan jauh didalam hatinya.
malam semakin larut, kulihat jam sudah menunjukan pukul 12 malam, dan akupun hampir sampai dihalaman akhir buku tersebut, karena tanggung akhirnya aku melanjutkan untuk membacanya.
.............Bandung, 29 desember 2016..........
aku terkejut saat melihat tanggalnya, iyah karena itu adalah hari kemarin dan malam ini tepat di tanggal 30 desember 2016 dan sekolah libur selama 3 hari kedepan,
“wah kasihan dia, munkgin sekarang dia sedang mencari buku ini untuk menulis kejadianya siang tadi, maafkan aku Firda” aku bergumam dalam hati menyayangkan kenapa bukunya bisa jatuh, namun karena terdorong penasaran, akhirnya aku tetap melanjutkan membacanya
namun hal yang membuatku penasaran adalah siapakah anak ini yang mana sih orangnya aku jadi penasaran, maklum aku tidak tahu banyak tentang murid kelas satu.
aku melihat jam dinding sudah menunjukan pukul 12 lebih 15 menit, sudah cukup larut saking seriusnya aku membaca isi buku ini, akhirnya aku bergegas tidurwalaupun dalam keadaan gelap dan hanya ditemani cahaya lilin ini.
kamis, 02 Januari 2017
dipagi yang cerah ini, aku pergi kesekolah lebih awal dari biasanya berharap bisa sampai disekolah lebih awal untuk dapat secepatnya mengetahui siapa Firda dalam buku ini. dan ku kembalikan buku ini padanya.
selanjutnya, aku tiba disekolah namun aku tidak langsung masuk ke kelas, melainkan aku berdiri didekat gerbang pintu masuk.
aku diam dan sekedar basa basi dengan teman yang kebetulan juga sudah mulai datang seiring matahari semakin meninggi.
sampai bel masuk berbunyipun aku masih belum bisa menemukan siapa yang namanya firda,
lantas akupun masuk kedalam kelas untuk memulai jam pelajaran pertama.
waktu berjalan sangat cepat, dan akhirnya tak terasa sudah pukul 3 sore dan sudah saatnya untuk pulang.
sesampainya dipintu gerbang, aku melihat beberapa murid kelas satu sedang berkumpul disatu sudut sekolah, dengan penuh tanya akhirnya aku mendekatinya untuk sekedar basa basi
“hey, sudah sore kok belum pada pulang?” ujarku menyapa
“iyah kak, kami sedang merencanakan buat besok” jawab salah satu murid
akupun bertanya lagi, “rencana apa memangnya? eskul yah”
“bukan kak, emangnya kakak belum tahu cerita yang sedang hangat?” ucap salah satu murid
“memangnya ada berita apa sih hari ini?” aku bertanya dengan penuh penasaran
“ituh kak, Firda teman kami meninggal, besok kami mau mengucapkan bela sungkawan kerumahnya” beberapa murid terlihat agak menangis
bagaikan tersambar petir disiang bolong, kepalaku mendadak pusing dan badanku mendadak lemas seketika, tepat saat mendengar berita bahwa firda sudah meninggal dunia.
dengan suara lirih, aku bertanya pada mereka “memang apa yang membuatnya meninggal?”
“kemarin saat Pulang dari malam tahun baru, mobil yang dikemudian ayah firda masuk ke jurang dan membuat semua yang ada didalamnya meninggal dunia,” jawab mereka sambil menangis. lalu aku bertanya “terus jenazahnya dimana sekarang apa sudah dikubur?
“sudah kak, tapi keluarganya memilih dikuburkan dikampung halamanya diJogja”
dengan air mata yang tak bisa dibendung lagi, akhirnya aku memalingkan badanku dan berlari menjauhi mereka semua.
disepanjang perjalanan pulang aku menangis tiada henti, sebagai lelaki, tentu menangis adalah satu pantangan namun, hari ini aku menangis sejadi jadinya.
bagaimana aku tidak menangis, seorang gadis yang ku anggap nyata dan masih segar dipikiranku, ternyata dia hanya ilusi bagiku, bahkan melihat wajahnyapun aku belum pernah sama sekali, namun aku merasakan betapa nyatanya dia bagiku, dan betapa terasa kehidupanya dibenaku.
Hingga beberapa hari, aku masih melamun tak menyangka kenapa semua ini bisa terjadi padaku, andai saja hari itu aku tak menemukan buku itu, hidupku pasti tak akan seperti ini.
apapun yang sudah terjadi, memang tak bisa ditarik kembali, karena memang hidup ini tak adil, kita dipaksa untuk terus melaju kedepan tanpa bisa kembali kemasa lalu bahkan walau hanya beberapa menit yang lalu sekalipun.
dan akhirnya setelah fikiranku mulai tenang akhirnya aku memberanikan diri untuk pergi kerumah neneknya firda.sesampainya disana, rumahnya memang besar dan luas, namun terlihat tak ada kehidupan didalamnya bahkan tak ada satupun foto firda didalam rumah itu, dan setelah aku tanyakan, ternyata mereka sudah mencopot semua foto firda didalam rumah itu, berharap agar kerinduan dan kesedihan terhadap firda tak selalu mereka rasakan.
dan dengan berat hati, akhirnya aku pulang, sembari menyerahkan buku catatan milik firda ke neneknya “nek, ini buku milik firda, waktu itu saya pinjam tapi belum dikembalikan” ucapku sambil menahan genangan air mata.
“ouh, iyah sini biar nenek simpan bersama semua barang-barang firda yang lain” ucap sang nenek.
waktu semakin sore, terlihat langit sudah berwarna jingga agak memerah aku bergegas berjalan pulang dan berharap bisa secepatnya melupakan semua kejadian ini, dan sejak saat itu aku percaya bahwa kita harus berhati hati dengan apa yang kita minta pada Tuhan, karena suatu saat nanti Tuhan pasti mengabulkanya. hidup boleh saja sia-sia tapi matilah demi sesuatu yang berharga.
aku duduk dideretan kursi belakang tepat disamping jendela kelas yang selalu terbuka.
jendela yang menghadap pada satu titik dimana dia duduk disamping jendela sepertiku, kadang dia terlihat sedih kadang dia terlihat ceria dan kadang dia terlihat sangat cantik, ya walaupun kadang kadang, yang pasti dia memang cantik, wajahnya yang manis berwarna putih dibalut bibir merahnya dan gigi gingsul yang terhimpit diantara senyum lembutnya membuat siapapun akan diam melihat keindahan makhluk tuhan yang satu ini, ah persetan, inih pasti mimpi disiang bolong mana mungkin dia memikirkan apa yang aku pikirkan.
ditengah lamunanku antara mimpi atau realita tiba-tiba penghapus melayang dengan kecepatan sangat tinggi dan mengenai kepalaku, “Pletekkk !!” suara yang sangat terdengar keras sampai seluruh makhluk yang hidup didunia ini bisa mendengarnya,
“Faris, !!! kamu sedang ngelamunin apa” suara yang amat nyaring merasuki telingaku hingga membuatku jantungan, yah dia adalah guru parubaya yang mengajar sejarah dikelasku salah satu guru yang tidak disukai oleh seluruh murid di indonesia.
“ehhh anu bu saya ngantuk” aku mencoba memberi argumen agar aku tidak terkena amukanya yang sangat menakutkan “kalo mau tidur dirumah jangan dikelas” bentaknya. lalu aku menjawab dengan sedikit menunduk “maaf bu” sahutku pelan, “ya sudah kamu ke toilet sana cuci tuh wajah biar gak ngantuk” bentaknya sambil mencangkok kedua tangan dipinggulnya,, dan tanpa basa basi aku langsung otw toilet.
“sial, baru ngeliatin diana ajah, aku sudah kena marah. gimana kalo memilikinya hehehe”
aku membasuh wajahku yang sudah kulinyam penuh minyak ini biar tidak mengantuk walaupun sebenarnya aku tidak terlalu ngantuk sih, kemudian terlintas dalam benaku untuk mencoret coret dingding WC ini untuk sekedar melepas kesalku hari ini. lalu aku mengeluarkan pulpenku yang tintanya sudah hampir habis, itupun hasil merampok punya teman hehehe,,
lantas dengan sekuat tenaga aku menggoreskan pulpenku dengan tulisan “Diana kekasihku”
aku mengukirnya dengan indah ditembok berharap dapat dibaca semua murid satu sekolah, disaat aku sedang asik asik mengukir namanya ditembok tiba-tiba “Dor dor dor” ada ketukan pintu yang mengagetkanku lantas pulpen yang ku pegangpun terlempar ke atas lalu “Clupp” ouhhh sial pulpenya masuk ke dalam WC aku bingung bagaimana cara mengambilnya, belum lagi pintu terus digedor gedor bagaikan polisi menangkap maling dirumahnya..
“woy sebentar dong lagi kebelet nih” teriaku sambil berusaha mengambil pulpen yang tercebur kedalam WC, karena masalahnya, nanti pasti yang masuk WC tahu kalau aku satu diantara murid yang suka mencorat coret dinding WC. dengan keberanian hati dan tekad yang kuat sekebal baja aku memberanikan diriku mengambil pulpenya menggunkan tanganku, tak lupa aku membaca doa kepada yang maha kuasa semoga tak terjadi apa apa setelah tanganku masuk ke kubangan air WC ini. dan perlahan tapi pasti tanganku mulai masuk kedalam lubang sedikit demi sedikit dan ahhh terus anchh iyah terus unc unch dan arghhhh akhirnya aku berhasil juga menyelamatkan barang bukti agar bisa ku buang jauh jauh supaya aku tidak terciduk siapapun.
“byurrr byurrr byurr” aku siram tanganku yang penuh darah perjuangan ini, lantas aku bersiap keluar dan pergi kembali ke kelas, namun masalah tidak berakhir disitu, betapa kagetnya diriku saat ku buka pintu WC yang rapuh termakan rayap rayap jahat, semua badanku bergetar aku menggigil dan tak tahu harus berkata apa betapa tidak, orang yang namanya baru saja aku tulis di tembok saat ini berdiri dihadapanku dia berkata “Sudah belum ? kok lama sih” ucapnya dengan lemah lembut aku hanya diam dan lantas menjawab “ehh nganu, ada yang ketinggalan didalam, bentar yah” aku langsung membanting pintu dan masuk kedalam WC lagi bagaimanapun aku harus menghapus tulisan tadi, lalu tanpa pikir panjang aku menginjakan sepatuku yang kotor ke tembok wc dan uhh seketika langsung terhapus namun yang mengerikan adalah temboknya sangat kotor sekali tapi tidak apa apa yang penting aman, akupun keluar wc dengan lega sekali namun ketika ku buka pintu wc diana sudah tidak ada lagi dan akupun bergegas kembali ke kelas lantas duduk dan mendengarkan kembali pelajaran dengan hidmat damai dan tentram...
hari itu aku berfikir bahwa mungkin diana adalah keindahan yang tuhan ciptakan namun bagiku dia hanya seseorang biasa yang sama seperti yang lainya, tergantung dari sudut mana kita memandangnya juga karena yang jelas ingatlah satu pepatah
“ketika bibir tak mampu menyapa lewat kata,
maka biarkanlah hati yang menyapa lewat doa”
Daftar isi puisi cerpen Unknown Sabtu, Februari 03, 2018 Admin Bandung Indonesia
Pangeran wese
aku duduk dideretan kursi belakang tepat disamping jendela kelas yang selalu terbuka.
jendela yang menghadap pada satu titik dimana dia duduk disamping jendela sepertiku, kadang dia terlihat sedih kadang dia terlihat ceria dan kadang dia terlihat sangat cantik, ya walaupun kadang kadang, yang pasti dia memang cantik, wajahnya yang manis berwarna putih dibalut bibir merahnya dan gigi gingsul yang terhimpit diantara senyum lembutnya membuat siapapun akan diam melihat keindahan makhluk tuhan yang satu ini, ah persetan, inih pasti mimpi disiang bolong mana mungkin dia memikirkan apa yang aku pikirkan.
ditengah lamunanku antara mimpi atau realita tiba-tiba penghapus melayang dengan kecepatan sangat tinggi dan mengenai kepalaku, “Pletekkk !!” suara yang sangat terdengar keras sampai seluruh makhluk yang hidup didunia ini bisa mendengarnya,
“Faris, !!! kamu sedang ngelamunin apa” suara yang amat nyaring merasuki telingaku hingga membuatku jantungan, yah dia adalah guru parubaya yang mengajar sejarah dikelasku salah satu guru yang tidak disukai oleh seluruh murid di indonesia.
“ehhh anu bu saya ngantuk” aku mencoba memberi argumen agar aku tidak terkena amukanya yang sangat menakutkan “kalo mau tidur dirumah jangan dikelas” bentaknya. lalu aku menjawab dengan sedikit menunduk “maaf bu” sahutku pelan, “ya sudah kamu ke toilet sana cuci tuh wajah biar gak ngantuk” bentaknya sambil mencangkok kedua tangan dipinggulnya,, dan tanpa basa basi aku langsung otw toilet.
“sial, baru ngeliatin diana ajah, aku sudah kena marah. gimana kalo memilikinya hehehe”
aku membasuh wajahku yang sudah kulinyam penuh minyak ini biar tidak mengantuk walaupun sebenarnya aku tidak terlalu ngantuk sih, kemudian terlintas dalam benaku untuk mencoret coret dingding WC ini untuk sekedar melepas kesalku hari ini. lalu aku mengeluarkan pulpenku yang tintanya sudah hampir habis, itupun hasil merampok punya teman hehehe,,
lantas dengan sekuat tenaga aku menggoreskan pulpenku dengan tulisan “Diana kekasihku”
aku mengukirnya dengan indah ditembok berharap dapat dibaca semua murid satu sekolah, disaat aku sedang asik asik mengukir namanya ditembok tiba-tiba “Dor dor dor” ada ketukan pintu yang mengagetkanku lantas pulpen yang ku pegangpun terlempar ke atas lalu “Clupp” ouhhh sial pulpenya masuk ke dalam WC aku bingung bagaimana cara mengambilnya, belum lagi pintu terus digedor gedor bagaikan polisi menangkap maling dirumahnya..
“woy sebentar dong lagi kebelet nih” teriaku sambil berusaha mengambil pulpen yang tercebur kedalam WC, karena masalahnya, nanti pasti yang masuk WC tahu kalau aku satu diantara murid yang suka mencorat coret dinding WC. dengan keberanian hati dan tekad yang kuat sekebal baja aku memberanikan diriku mengambil pulpenya menggunkan tanganku, tak lupa aku membaca doa kepada yang maha kuasa semoga tak terjadi apa apa setelah tanganku masuk ke kubangan air WC ini. dan perlahan tapi pasti tanganku mulai masuk kedalam lubang sedikit demi sedikit dan ahhh terus anchh iyah terus unc unch dan arghhhh akhirnya aku berhasil juga menyelamatkan barang bukti agar bisa ku buang jauh jauh supaya aku tidak terciduk siapapun.
“byurrr byurrr byurr” aku siram tanganku yang penuh darah perjuangan ini, lantas aku bersiap keluar dan pergi kembali ke kelas, namun masalah tidak berakhir disitu, betapa kagetnya diriku saat ku buka pintu WC yang rapuh termakan rayap rayap jahat, semua badanku bergetar aku menggigil dan tak tahu harus berkata apa betapa tidak, orang yang namanya baru saja aku tulis di tembok saat ini berdiri dihadapanku dia berkata “Sudah belum ? kok lama sih” ucapnya dengan lemah lembut aku hanya diam dan lantas menjawab “ehh nganu, ada yang ketinggalan didalam, bentar yah” aku langsung membanting pintu dan masuk kedalam WC lagi bagaimanapun aku harus menghapus tulisan tadi, lalu tanpa pikir panjang aku menginjakan sepatuku yang kotor ke tembok wc dan uhh seketika langsung terhapus namun yang mengerikan adalah temboknya sangat kotor sekali tapi tidak apa apa yang penting aman, akupun keluar wc dengan lega sekali namun ketika ku buka pintu wc diana sudah tidak ada lagi dan akupun bergegas kembali ke kelas lantas duduk dan mendengarkan kembali pelajaran dengan hidmat damai dan tentram...
hari itu aku berfikir bahwa mungkin diana adalah keindahan yang tuhan ciptakan namun bagiku dia hanya seseorang biasa yang sama seperti yang lainya, tergantung dari sudut mana kita memandangnya juga karena yang jelas ingatlah satu pepatah
“ketika bibir tak mampu menyapa lewat kata,
maka biarkanlah hati yang menyapa lewat doa”
Daftar isi puisi cerpen
Halaman
Bahagia Gak Harus Sama Dia
Catatan Ke-1 Ciamis pagi itu terlihat mendung. ketika kutatap langit, awan-awan terlihat berwarna hitam pucat. Jalanan kota dipenuhi ken...