Pengembara Gila yang mencari sesuatu atas nama Cinta

Motivasi Menulis

Tersenyumlah sebelum Menangis (cerpen)


ketika matahari menyapa, mata ini ku buka perlahan dan ku sadari hari sudah pagi, lalu kulangkahkan kaki untuk pergi ke kamar mandi. Semua keperluan sekolah sudah ku siapkan tadi malam kupakai baju sekolah lalu bergegas sarapan pagi dengan sarapan anak kos seperti pada umumnya. Kulihat jam tangan ditanganku menunjukan waktu masih terasa pagi untuk ke sekolah, namun aku bergegas untuk
pergi ke sekolah barang kali ada tugas yang masih belum dikerjakan yang masih sempat kudiskusikan dengan teman-teman.
Sesampainya digerbang sekolah, terlihat seorang gadis yang berdiri menunggu seseorang ditepi sudut. dari jauh kuperhatikan ternyata dia adalah fatimah, gadis mungil  dengan senyum yang  manis yang teman satu kelas denganku. Kurasa dia sedang menunggu santi sahabatnya. Kulangkahkan kaki ini untuk mendekatinya untuk sekedar basa basi menanyakan hal yang belum pasti :D. “hay, pagi. Lagi nunggu santi yah ?” tanyaku. “iyah nih he, biasalah dia suka marah kalau gak ditungguin”jawabnya, mendengar jawabanya aku langsung pergi berlalu menuju kelas. Entah kenapa jika didekatnya hati ini selalu menjadi salah tingkah dibuatnya. Apakah aku jatuh cinta denganya aku masih belum tahu, yang jelas aku suka senyumanya.
Tak terasa waktu sudah menunjukan jam istirahat, aku dan temanku pergi menuju kantin untuk sekedar ngerumpi sambil makan lengkap dengan obrolan obrolan layaknya lelaki dewasa. Ali adalah teman paling dekat diantara kami, dia berbadan gendut yang selalu jadi bahan olokan satu kellas, Daniel temanku punya badan tinggi kurus plus dengan hidung mancungnya mungkin diantara kami dia paling ganteng karena dia selalu dekat dengan wanita dikelas. Dan yang terakhir adalah ardian dia adalah teman paling mesum diantara kita segala hal yang sedang dibicarakanya selalu ada hal-hal yang menjijikan berbau porno, dia adalah laki laki tipe playboy mungkin bisa dibilang badboy nya kelas kami, karena dia selalu keluar masuk ruang BK.
“teng teng teng teng teng” bel masuk berbunyi tanda pergantian jam pelajaran baru dimulai... ketika hendak kulangkahkan kaki untuk pergi, ardian menghentikan kam
Ardian: “mau pada kemana sih kalian,kaya orang pengen buang air besar ajah” ucapnya.
Daniel: “eh kampret udah masuk nih bagian guru tua yang ngebosenin emang lo mau dikeluarin?”
Ardian: “paling masuk Cuma ngomong bla bla bla dan ngasih tugas doang terus pergi”
Ali      : “emang iyah juga sih, guru sekarang mah bisa nya Cuma tugas tugas tugas”
Akhirnya kami diam dikantin untuk waaktu yang lama, tiba tiba hapeku berbunyi, berisi pesan dari silvia teman sekalasku “woyy dimana, cepetan masuk. Guru tua udah nanyain kalian, mampus lo” dengan tegang gue bilang ketemen temen kalo guru tua itu masuk dan ngabsen kita. Sebagai seorang KM aku sadar udah salah lalu aku mengajak mereka buat masuk kelas. Sesampainya diruang kelas kami Cuma bisa berdiri menungggu dibelakang pintu masuk sambil mengetuk pintu dan membayangkan omelan si guru inih hufft
“....tok tok tok, asslamualaikum”
Guru: “(membukakan pintu),  cepat masuk”  ucapnya
Aku  : “makasih pak, (asik gak dimarahi, ucapku dalam hati), namun begitu kami mau duduk,
Guru : “mau kemana kalian, sinih berdiri didepan, cepat !!!” bentaknya
Kami : “iyah pak,”
Guru : “darimana kalian, kalian tahu kan ini jam pelajaran saya dan kalian malah asik asikan pada makan dikantin, itu sama sajah kalian sangat tidak menghargai saya sebagai guru”
Kami : “..............”
Guru :  “kamu lagi KM gak mengajarkan hal yang sewajarnya, paling tidak kalau kalian mau keluar                          harusnya bilang dulu, kalian kan punya mulut”
Aku  : “iyah pak, maaf kami tidak akan mengulanginya lagi”
Guru : “yasudah, duduk kalian.”
Kulihat fatimah melihat ku dengan penuh keanehan, namun apa daya aku hanya duduk dan diam mndengar pelajaran yang membosankan.
Bel sekolah telah berbunyi tanda waktunya pulang, namun aku sedikit ada urusan dan akhirnya ku niatkan untuk pulang sore sajah, dan ketika urusanku sudah selesai, kulihat matahari sudah melambaikan tanganya  yang hampir tenggelam dibarat. Aku lalu bergegas pulang kerumah, namun didepan sekolah, kulihat ada Fatimah dan santi, dengan heran lalu kuhampiri mereka
Aku : “wah lagi pada ngapain nih asik bener” sambil tertawa
Fatimah : “ ko asik sih, ini motorku banya bocor, mana udah sore lagi nih” memelas
Santi     : “ udah mah, kamu pulangnya sama aku ajah bareng, itu motor simpan saja disekolah, besok kita benarkan”
Fatimah : “kayaknya enggak deh,”
Aku        “(wah, kasian juga nih, ini saatnya aku jadi pahlawan hohoho) ehh, boleh ku bantu gak? Didepan sana ada bengkel, kalo boleh aku dorong ajah sampai sana yah,”
Fatimah  : “aduh, gimana yah jadi gak enak nantinya”
Aku         :”emangnya aku ini siapa gituh?
Fatimah  : “siapa ?”
Aku         : “ya temen lah hehehe”
Santi    : “ ya udah yah kalau gitu aku pulang ajah udah sore nih, rumahku kan jauh “
Fatimah : “ iyah san hati-hati”
Tanpa fikir panjang lagi, aku langsung tuntun motornya dan langsung kudorong sekuat tenaga
Fatimah  : “maaf, yah aku malah ngerepotin kamu nih, mana jauh lagi maaf ya”
Aku         : “santai ajah, udah gak papa masa ada cewe dorong motor sih” ucapku sambil ngos-ngosan tapi pura-pura kaut ajah akumah biar kesanya kayak pria macho
Dengan sekuat tenaga yang tersisa akhirnya aku sampai juga dibengkel , dengan keringat bercucuran deras aku serasa seperti pria sejati hahaha. Lalu bilang pada fatimah apakah aku harus menemaninya disini.
Aku : “kamu sama siapa disini? Kalo gak ada siapa-siapa aku temenin ajah yah,”
Fatima : “makasih yah, udah ngerepotin" sambil mengulurkan sapu tangan putih
aku :"akh gak papa kok,hehe, gak usah repot-repot nanti sapu tanganya malah kotor"
Fatimah :," kalo mau pulang tinggal pulang ajah aku udah telpon paman buat kesini dan dia lagi dijalan”
Tak lama kemudian pamanya datang dan langsung melihat motornya. Karrena merasa gak enak akhirnya aku pulang ajah tanpa pikir panjang..
Malam harinya ketika udara malam yang dingin  menembus raga ini, aku duduk diberanda kosan sambil memainkan game di gadjetku, lalu tiba tiba ada pemberitahuan pesan dari nomor yang tidak dikenal “maksasih, udah ngerepotin kamu”, dalam fikir aku tahu bahwa itu adalah fatimah namun aku membalasnya sekan akan aku tidak tahu, karena memang tidak ada nama kontkanya “wah,siapa nih kok bilang makasih ?” jawabku. Lalu muncul pesan lagi “iyah, ini aku fatimah he”. Dan waktu  kami  melanjutkan chatingan kami semalaman.
Tak terasa waktu terus berlalu, banyak hal yang kami lewati bersama sama baik dikelas maupun diorganisasi sekolah bahkan banyak teman kami menyangka bahwa kami sudah jadian atau pacaran, sayangnya aku belum berani mengungkapkan  perasaan ini padanya.. dan lewat kabar burung dari teman wanita perempuan dikelas ku, katanya fatimah mencintai aku dan berharap aku menyatakan perasaanku padanya.
Suatu hari aku dan teman-temanku sedang asik berbicara dikantin lalu tiba-tiba Daniel berbicara padaku bahwasanya aku harus segera mengutarakan perasaanku padanya, karena ada dengar dengar ada senior yang sedng mendekati  fatimah.
Daniel : “kayaknya lo harus cepat cepat nembak dia, soalnya gue denger denger ada kakak kelas yang sedang ngedekatin fatimah, ya, kalau lo kalah lo bakal nyesel
Aku  : “Cinta gak sebercanda  itu kawan, kalo bisa udah gue lakuin sejak dulu, sayangnya gue gak seberani hero didalam ceritanya”
Ali   : “kebanyakan buang waktu, udah sikat ajah nanti dimakan orang lain, masa mau PDKT an terus terusan sih?
Aku : “itulah maksudku, hal teirndah dalam cinta adalah saat pendekatan  masih belum ada rasa sakit didalamnya”
Daniel : “ yah elah, gitu ajah ampe segitu susahnya sih tinggal ngomong ajah. Sekalinya susah kan bisa lewat hape bro”
Aku  : “iyah iyah bakal ku lakukan yang terbaik kalian lihat ajah nanti”
Daniel : “besok pelajaran olahraga lo tembak ajah dia dilapangan, gimna?” kalo lo berani gue bakal teraktir kalian dikantin, berani gak ?
Ali : “ setuju lah”
Aku : “ ahh, gila gak mau ahh malu maluin ajah nantinya..
Daniel : “gak berani ? hahahah
Aku : “ okeh gue pikirin lagi deh”
Kammi terbawa kedalam obrolan yang agak serius, untungnya gak ada ardian, kalo ada, obrolanya bakal beda cerita nih.. dan tak terasa waktu pun sudah sore dan saatnya untuk pulang...
Malam dingin  menyelimuti hatiku yang entah bagaimana rasanya, bintang terlihat berkelip-kelip dan rembulan tersenyum seakan berkata bahwa aku akan baik-baik sajah... suara angin malam berdengung menghembuskan kesepian jiwa, melukis sepi diujung waktu, terlintas dalam benaku apa yang diucapkan daniel “kalo susah bilang, kan ada hape” kemudian aku merasa bahwa aku harus mengungkapkan perasaanku padanya segera . kuambil hape disaku lalu ku paketkan nelpon murah kesesama, begitu ku  ketuk nomor fatimah betapa ragunya hati ini, aku memikirkan sesuatu yang tak menyenangkan akan terjadi.. lalu ku tutup sajah hapeku, sejenak ku lihat bokep bintang dilangit, dan aku merasa kuat lagi, tanpa pikir panjang aku langsung ambil lagi hapeku dan ku tekan nomor fatimah... tak lama kemudian sayup sayup suara indah perempuan terdengar “hallo” “hallo” “hallo” aku kaget bahwa aku ternyata benar benar telah menelpon fatimah.
Fatimah : “hallo, abdullrahman yah ?
Aku       : “iyah nih fat,”
Fatimah : “kok tumben nelpon malam malam yah ?”
Aku      : “hmm, iyah nih gak ada apa apa kok Cuma mau bicara ajah”
Fatimah “ouhh, mau bicara apa emangnya ?
Aku     : aku mau bicara sebenernnya............”
Fatimah : ‘apa?’’
Aku  : “entah kenapa, kalau aku didekat kamu aku merasa selalu gugup namun disisi lain aku merasa nyaman ada disisimu, harusnya rasa ini gak ada, dan harusnya aku tidak menceritakan hal ini sebelumnya, namun apa boleh buat, rasa ini selalu bersembunyi didalam hati dan terus menghantuiku, entah rasa apa ini, namun aku rasa aku mencintaimu fatimah”
Fatimah “............................................”
Aku    : “............*(tegang sambil mengeluarkan air mata)
Fatimah :... “ (suara terrisak isak”)
Aku    : “maaf, mungkin perkataanku telah membuatmu sedih namun apa boleh buat aku mencintaimu”
Fatimah   : “sebelumnya aku minta maaf, jika aku pernah berbuat salah padamu man, aku juga menghargai rasa cintamu dan semua waktu yang telah kita lewati bersama , namun saat ini aku tidak bisa berbicara apa-apa”
Aku : “ iyah, tidak apa apa,,, aku juga tahu hal ini akan sulit, harusnya rasa ini tak pernah ada, namun itulah cinta, datang tak tentu arah dan hinggap dimana sajah kapan sajah dan pada siapa saja.
Fatimah : “ iyah, aku hargai rasa mu man, tapi maaf aku sudah mengantuk aku mau istirahat dulu”
Aku       :” ouh, iyah maaf sudah meminta waktu istirahat mu”
Setelah telpon tertutup, hati ini terasa seperti damai, ketidak beranian sudah berubah menjadi kepastian bahwa aku sudah mengutarakan cintaku, mungkin dia butuh waktu untuk menjawabnya. Dan perlahan, kantuk menghampiriku, aku pun tertidur membawa mimpi yang masih belum pasti dapat ku genggam dan ku ambil.
Suara kicauan burung membangunkanku dari mimpi mimpi indahku dalam cerita hayalan yang entah apa dan siapa, mata inni terbuka perlahan, ku bergegas untuk pergi kesekolah karena ku tak punya waktu tuk bersantai hari ini,,,
Setibanya disekolah aku langsung masuk kedalam kelas, diujung sana ku lihat fatimah diam dengan kesendirian, ouhh betapa salahnya aku, harusnya tidak ku ungkapkan perasaanku semalam. Aku merasa bersalah, kami saling diam disekolah. Dan entah kenapa setiap berpapasan denganya, aku bahkan tak berani melihatnya, dan mungkin diapun sama seperti yang kurasakan mungkin,
Hari-hari terus berjalan dan berlalu, masih belum kuterima jawaban apapun darinya, bahkan akupun segan tuk menghubungnya lagi. Ketika ku terdiam dengan seribu lamunan, tiba-tiba Daniel menghampiriku,
Daniel : “udah jangan ngelamun disini, lo ikut gue ada sesuatu yang harus kita bicarakan”
Aku      : “hahaha, bicara apa sih ah, (sambil bangun dan beranjak pergi ketempat sepi”
Hati lalu bertanya tanya karena Daniel bukanlah tipe orang yang serius, namun saat ini sepertinya dia serius sekali. Dan setibanya ditempat sepi yang mana hanya ada kami berdua disana, dengan membelakangiku Daniel bercerita
Daniel  : “gue, merasa gue adalah sahabat yang bodoh buat mu,harusnya kuberi tahu kamu sebelumnya, tapi semuanya sudah terlambat”
Aku    : “maksudnya gimana, gue kurang faham apa yang kita bicarakan”
Daniel  :” harusnya gue bilang dari dulu kalau lo harus nyatain cinta lo ke dia”
Aku      :”ouh, soal itu, sebenernya kalau boleh jujur  gue udah tembak dia beberapa hari yang lalu, sayangnya masih belum ada kepastian jawaban, yah walaupun begitu gue merasa lega paling tidk dia udah tahu perasaan ini”
Daniel : “ itulah masalahnya, maaf gue baru bisa bilang sekarang kalo fatimah udah ditembak sama kakak kelas, saingan loe tepat sehari sebelum  loe nembak dia, gue harap sih gue bukan orang pertama yang memberi tahu lo”
Aku     :’’ hahahahaha”
Daniel :  “kenapa lo malah ketawa ?
Aku     : “ jujur gue gak kaget ngedenger ini semua,  gue yang salah , harusnya gue gak akan mengungkapkan perasaan ini, mungkin itu sebabnya dia diam, dia bingung karena ada dua cinta yang menghampirinya sekaligus”
Daniel : “ sekarang apa yang harus lo lakuin “
Aku   :” gak ada yang harus dilakukan, semua akan tetap berjalan seperti biasanya.... mungkin pulang dan menangisinya akan lebih baik”
Daniel :” ini adalah bagian dari konsekuensi cinta”
Aku     : “ jujur, hati ini sakit tapi tak ada yang harus disalahkan dalam kisah ini, menerima apa yang sudah terjadi adalah hal yang bijak yang gak semua orang bisa lakukan’’
Pembicaraan yang terkesan berat itu, akhirnya diakhiri dengan dibunyikanya bel pulang sekolah, aku langkahkan kaki untuk pulang, dan bercerita dengan dinding kamar yang akan setia mendengarkanku berceritta.. cinta memang indah, namun sakit saat kau tidak bisa menerima sesuatu  dan manis ketika kau memahaminya, namun cinta adalah anugrah dari tuhan, takan pernah ada rasa sakit didalamnya, setiap hari aku selalu berharap selalu tuk bisa menarik sesuatu yang sudah berlalu, namun sekuat aku berusaha, sekuat itu juga tuhan punya cerita

‘’waktu mungkin bisa memberikanmu cinta yang tak terhingga, sayangnya setakterhingga apapun itu, waktu punya batas akhir, kadang itulah hidup, kita harus memahami situasi karena awan pun pernah mengeluarkan hujan bahkan saat matahari bersinar cerah,  namun percayalah, tuhan selalu punya cerita yang bahkan lebih indah dari mimpi setiap hambanya”
Labels: cerpen

Thanks for reading Tersenyumlah sebelum Menangis (cerpen). Please share...!

0 Komentar untuk "Tersenyumlah sebelum Menangis (cerpen)"

Bahagia Gak Harus Sama Dia

  Catatan Ke-1 Ciamis pagi itu terlihat mendung. ketika kutatap langit, awan-awan terlihat berwarna hitam pucat. Jalanan kota dipenuhi ken...

Back To Top